DALAM menangani bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD)
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membentuk tim reaksi cepat. Tim ini bekerja selama 24 jam
“Jadi tim reaksi cepat yang kita bentuk ini akan bekerja selama 24 jam, menerima laporan dari warga, dan menangani bencana,” kata Kepala BPBD Kepri, Muhamad Hasbi, di Tanjungpinang, Sabtu (12/11/2022).
Hasbi mengatakan tim reaksi cepat bertugas mengoperasikan peralatan yang dibutuhkan untuk menangani bencana. Tim reaksi cepat juga terlatih menyelamatkan korban bencana.
“Petugas berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota serta instansi lainnya dalam menangani bencana,” jelasnya.
Bencana yang potensial terjadi di Kepri terutama saat cuaca ekstrem seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir yakni gelombang tinggi, puting beliung, dan banjir rob.
Banjir rob menjadi salah satu bencana yang sering terjadi saat musim angin utara dan curah hujan tinggi, terutama di kawasan pesisir. Ketika musim angin utara, seperti yang terjadi saat ini, gelombang laut menjadi jauh lebih tinggi.
Air laut meluap dari laut hingga ke daratan ketika air laut pasang dan curah hujan tinggi.
Ia mengimbau masyarakat untuk membersihkan saluran pembuangan air dan tidak membuang sampah sembarangan saat cuaca ekstrem.
“Kalau bencana gempa bumi tidak terjadi di Kepri karena bukan daerah pergerakan besar atau patahan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, mengatakan jumlah kawasan yang rawan banjir sudah berkurang dari sekitar 45 titik menjadi 30 titik.
“Penanganan kawasan banjir itu membutuhkan anggaran yang besar, sehingga kami harus melakukannya secara perlahan-lahan. Program penanganan banjir merupakan program prioritas,” ucapnya.
(*)
Sumber: Antara