WALI Kota (Wako) Tanjungpinang, Rahma, mengatakan saat ini perempuan telah diberi ruang agar bisa berpartisipasi dalam bidang politik. Apalagi adanya pemberlakuan kuota pencalonan perempuan minimal 30%.
“Kita bersyukur ada kuota 30%. Ini menunjukkan bahwa undang-undang telah menghadirkan perempuan dalam politik,” ujarnya dalam seminar Kongres Pertama Perempuan Hebat Kota Tanjungpinang, di gedung Asrama Haji Tanjungpinang, Selasa (20/12/2022).
Untuk itu, kata Rahma, kaum perempuan harus bergerak dan berjuang bersama. Kesempatan perempuan dalam politik menurutnya harus mampu memberikan dan menawarkan manfaat bagi kaum perempuan.
“Kuncinya, selain takdir dari Allah, harus punya kemampuan diri, serta bersungguh-sungguh untuk menjadi perwakilan perempuan dan masyarakat yang kita wakili,” ucapnya.
Melalui kongres ini, dia berharap peserta dapat memperluas wawasan dan pemahaman politik, supaya siap untuk maju sebagai calon legislatif di Pemilu 2024.
“Saya harap semakin banyak perempuan yang dapat ikut berpartisipasi di lembaga legislatif. Mudah-mudahan adanya kongres ini, ke depan ada 15 anggota dewan perempuan yang duduk di parlemen,” harapnya.
Seminar itu dihadiri ratusan perempuan yang terdiri dari kalangan perwakilan organisasi, akademisi, profesi, forum RT dan RW, dan pelaku usaha. Mereka mengikuti seminar yang membahas isu-isu strategis terkait peran perempuan dalam politik, ekonomi dan kewirausahaan, serta pendidikan dan keluarga.
Ibu Asawani (52) salah satunya. Ia mengaku senang dapat mengikuti seminar Perempuan Hebat Kota Tanjungpinang. Menurutnya, dalam kegiatan ini, banyak ilmu penting yang diperoleh dan menjadi penyemangat untuk lebih maju.
“Saya ibu rumah tangga. Tapi saya juga ingin jadi perempuan hebat seperti yang lain. Tidak saja hebat dalam berusaha, tapi juga sebagai ibu dan istri,” katanya disela mengikuti seminar ekonomi dan kewirausahaan.
Dalam seminar tersebut hadir sebagai pembicara Wali Kota Tanjungpinang periode 2001-2013, Suryatati A. Manan, dosen Stisipol, Neng Suryanti Ningsih, Ketua STIE Pembangunan, Charly Marlinda.
Adapula Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Kepri, Ani Lindawati, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri, Rohina, Forkomwil Puspa Kepri, Marliah Saridewi, dan Trainer Nasional Pendidkan Keluarga, Irawati Sadar.
Dari pandangan sejumlah narasumber dalam topik politik menyatakan bahwa perempuan adalah sosok penting untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024. Peningkatan partisipasi perempuan diharapkan berkorelasi dengan pengambilan keputusan politik yang berkeadilan gender.
Setelah pemaparan dari pemateri, seminar dilanjutkan dengan diskusi, sharing, dan sesi tanya jawab.
(*)