TAHUN 2021 depan di Tidore, Maluku, rencananya akan diselenggarakan puncak peringatan lima abad Ekspedisi Magellan.
Lima ratus tahun lalu, tepatnya 1519-1522, Ferdinand Magellan memimpin sebuah ekspedisi ke Hindia Timur (kini Indonesia). Pengelana Portugis itu mencari rempah, komoditi yang mahal kala itu.
Ini perjalanan kedua Magellan ke timur. Sepuluh tahun sebelumnya, dia pernah mengunjungi Malaka, koloni Portugis di Semenanjung Malaysia sekarang. Yang menarik, kali ini Magellan berangkat ke timur dengan berlayar ke barat.
Berangkat dari Tanjung Iberia (Spanyol), Magellan dan rombongan kapalnya berlayar ke barat, tapi toh bisa mencapai tujuan yang sama. Perjalanan itu menjadi salah satu bukti bahwa bumi itu bulat, sekaligus membuat Magellan dikenal sebagai manusia pertama yang mengelilingi bumi, meski sebenarnya tidak persis seperti itu.
Tujuan utama Magellan adalah Tidore.
Namun, dia tewas dalam sebuah perang suku di Kepulauan Filipina. Perjalanan ke Tidore dan kembali ke Spanyol disempurnakan oleh teman seperjalanannya: Juan Sebastian Elcano.
Bahkan posisi Elcano sebagai orang yang pertama keliling dunia bisa diperdebatkan. Beberapa tahun lalu terbit buku berjudul: “Pengeliling Bumi Pertama adalah Orang Indonesia – Enrique Maluku”, ditulis oleh Helmy Yahya, produser acara reality show televisi.
Mengapa Enrique? Dalam sebuah pertempuran di Malaka, seorang serdadu Portugis, yang tak lain adalah Ferdinand Magellan, menculik seorang anak lelaki yang kemudian dia beri nama sebagai Enrique dan membawanya ke Portugal.
Menurut Helmy Yahya, Enrique adalah pribumi asli Maluku yang kebetulan berkelana ke Malaka.

Kelak kemudian hari, berkat pengetahuan Enrique tentang tanah kelahirannya, Magellan bisa meyakinkan Raja Spanyol untuk membiayai ekspedisi ke Maluku. Dengan begitu, Enrique lah sebenarnya orang yang pertama kali keliling Bumi: Maluku, Malaka, Portugal, ke Maluku lagi.
Versi sedikit berbeda: anak lelaki yang dibawa Magellan adalah Panglima Awang, pribumi Melayu. Legenda Panglima Awang sebagai pengeliling pertama bumi lumayan populer di Malaysia, bahkan digambarkan sebagai inspirasi tokoh Jack Sparrow dalam film “Pirates of the Carribbean”.
Ada pula klaim bahwa Enrique adalah pribumi Filipina. Tak terlalu mengherankan, lima ratus tahun lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina belum ada. Orang tahunya cuma koloni Portugis, Spanyol, Inggris atau Belanda.
Ekspedisi Magellan punya dampak besar dalam sejarah dunia.
Terutama sejarah kolonialisme ketika orang-orang Eropa memperebutkan koloni penghasil komoditi penting seperti Maluku (Indonesia). Di sini lain, ekspedisi itu juga meneguhkan peran penting Indonesia dalam perdagangan rempah dunia, aspek yang sudah banyak kita lupakan.
Jadi, bagaimanakah kita akan memperingati 500 Tahun Magellan dalam konteks nasionalisme Indonesia? Sebagai kolonial jahat atau sebagai orang yang ikut berjasa mengharumkan nama Indonesia?
————
*Seperti yang kami lansir dari tulisan FARID GABAN di akun jejaring sosialnya