Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Gubernur Kepri Janji Proyek Estuari DAM Teluk Bintan Tak Tenggelamkan Pemukiman
    2 jam lalu
    Kementerian Investasi Ungkap Progres Investasi Apple di Batam
    5 jam lalu
    Tersangka Kasus Penyiksaan Pembantu di Batam Terancam 10 Tahun Penjara
    6 jam lalu
    Penyiksaan Asisten Rumah Tangga di Batam: Majikan Ditangkap
    7 jam lalu
    Kebakaran Kapal Tanker di Batam, Empat Orang Tewas dan Lima Terluka
    7 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
    1 jam lalu
    Bakul Gedhe dan Bakul Cilik
    1 jam lalu
    Batam Jadi Pilot Project Program Transisi Energi Berkelanjutan
    7 jam lalu
    Legenda Panahan Indonesia Hadir Dalam Pelatihan Pelatih Panahan Perpani Batam
    2 hari lalu
    Bintan Kembali Jadi Tuan Rumah Ajang Balap Sepeda Internasional
    2 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Pekajang, Lingga
    4 hari lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    3 minggu lalu
    Pulau Basing, Tanjungpinang
    4 minggu lalu
    Tari Persembahan: Simbol Kehormatan dalam Budaya Melayu
    4 minggu lalu
    Pulau Pemping, Batam
    4 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    6 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    6 bulan lalu
    Hunting Photo Malam di Washington, DC
    11 bulan lalu
    “Monumen Iwo Jima”
    12 bulan lalu
    #Full “Berkah Qurban di Kandangberkah.id ” | NGOBROL EVERYWHERE ❗
    1 tahun lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Kisah Raja Yang Jadi Tukang Kebun dan Montir
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2016 - 2024 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Artikel

Kisah Raja Yang Jadi Tukang Kebun dan Montir

Redaksi
Editor Redaksi 9 tahun lalu 2.9k disimak
Sebar
Foto : huffingtonpost.ca
265
SEBARAN
ShareTweetTelegram

NAMA pria ini Eric Manu. Eric pindah ke British Columbia pada 2012, setelah menikahi seorang perempuan Kanada yang ditemuinya di Ghana. Di negeri orang, pemuda yang kini berusia 32 tahun itu bekerja menata taman atau kebun.

Tapi, nasib berkata lain. Pamannya yang menjabat sebagai kepala suku meninggal dunia dua tahun lalu.  Pada musim panas 2015, panggilan telepon dari kampung halaman mengubah hidupnya. Para tetua adat memintanya menjadi pewaris takhta. Eric dinobatkan sebagai raja.

Awalnya, Manu menolak.

“Aku terlalu muda untuk itu,” kata dia kepada Global News. Namun, warga adatnya yakin bahwa sudah takdirnya menjadi pemimpin.

Foto : independent.co.uk
Foto : independent.co.uk

Setelah pikir-pikir, Manu kemudian melapor ke bosnya, Susan Watson. Ia bahkan mengundang perempuan itu di acara penobatannya.

Akhirnya, Manu pun kemudian dimahkotai sebagai pemimpin Suku Akan di Desa Adansi Aboabo Nomor 2 di Ghana selatan tahun lalu.

Hanya sebentar duduk di singgasana, Manu kembali ke Kanada. Ia juga meneruskan pekerjaannya sebagai seorang tukang kebun.

Sehari-hari, ia mengayunkan cangkul, menyingkirkan gulma, serta menanam dan menata tumbuhan.

“Terkadang, saat aku menjalankan tugas, orang-orang bertanya, ‘Anda kan seorang kepala suku. Aku melihatmu di TV, Mengapa Anda jadi tukang kebun?'” kata Manu kepada CTVNews, seperti dikutip oleh gowest.id, Kamis (22/9/2016).

“Ini adalah wujud dari keinginanku untuk tetap rendah hati. Kapan pun berada di Kanada, aku bangga bisa bekerja untuk bosku.”

Manu rela menyingkirkan egonya sebagai pemimpin demi mengumpulkan uang untuk memperbaiki layanan kesehatan bagi rakyatnya di Ghana yang berjumlah 6 ribu.

Manu dan bosnya, Susan Watson, kemudian mendirikan Yayasan To the Moon and Back Foundation.

Mereka mengirimkan kontainer berisi obat-obatan, alat-alat sekolah, dan pakaian yang tiba di Ghana musim semi ini. Yayasan tersebut terus mengumpulkan uang dan donasi, berharap bisa mengirimkan kontainer kedua berisi peralatan untuk meningkatkan kualitas klinik lokal.

“Desanya sungguh miskin. Klinik di sana hanya punya satu bidan, sejumlah perawat, tapi sama sekali tak ada dokter,” kata Watson.

Manu bertekad melakukan segala macam cara untuk menyejahterakan rakyatnya.

“Aku ingin rumahku, desaku, menjadi ‘Kanada kedua’.”

Montir Yang Jadi Raja

raja-bansah
Foto : Raja Bansah atau Togbe Ngoryifia Céphas Kosi Bansah

Raja Bansah atau Togbe Ngoryifia Céphas Kosi Bansah memerintah wilayah tradisional Gbi di Hohoe, Ghana.

Rakyatnya hanya terdiri atas 200 ribu orang. Namun, pria itu juga menjadi tetua dan pemimpin spiritual masyarakat Ewe. Itu berarti, ia menjadi panutan sekitar 2 juta orang di Togo.

Namun, sang raja tak tinggal di Ghana atau Togo. Ia menetap di Ludwigshafen, Jerman. Di negeri orang tersebut, ia menjalani kehidupan ganda.

Apa kehidupan keduanya?

Sebagai mekanik di bengkel.

Pada 1970, Céphas Bansah–demikian ia akrab dipanggil–dikirim ke Jerman oleh kakeknya yang menjabat sebagai raja di Hohoe. Di Bundes republik Deutschland ia belajar menjadi mekanik.

Saat studinya berakhir, Bansah telanjur betah. Ia memutuskan untuk tinggal. Di Jerman, ia akhirnya membuka bengkel, menikah dengan gadis setempat, menjalani kehidupan yang tenang dan bahagia.

Suatu hari, pada tahun 1987, lembaran faks dari Ghana mengubah hidupnya.

Tertera dalam kertas itu, sang kakek mangkat. Ayah dan kakak tertuanya tak berhak mewarisi takhta. Alasannya, keduanya kidal–yang dianggap “tak suci” oleh masyarakat Ewe.

Mau tak mau, Bansah harus menjadi raja. Pria yang kini berusia 67 tahun itu menerimanya dengan alasan ingin berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan rakyatnya. Namun, pria itu tak mau pulang.

Maka setiap harinya, ia bekerja dari pukul 09.00-17.00 di bengkel, sebagai mekanik yang memperbaiki mobil. Sementara, ia menjalankan roda kerajaannya lewat telepon, e-mail, dan belakangan Skype.

Seperti dikutip dari Vice, Raja Bansah pergi ke Ghana beberapa kali dalam setahun. Seringkali, kepulangannya yang sementara disertai istrinya yang berasal dari Jerman, Gabriele.

Perjalanan jauh ditempuh agar ia bisa menampung aspirasi rakyatnya.

Meski Ghana menganut sistem pemerintahan yang demokratis sejak 1992, para raja tradisional tetap memiliki peran penting sebagai mediator dan pengurus banyak hal.

Raja Bansah membangun sejumlah sekolah, jembatan, dan sumur. Ia juga mendonasikan pompa air dan kendaraan bagi rakyatnya.

Untuk mengumpulkan dana, ia tak canggung menjadi penyanyi, tampil di televisi, dan acara-acara publik di Jerman.

Bansah juga menjual bir produksinya sendiri, Akosombo– meski ia tak pernah menenggak alkohol dalam hidupnya. ***

Pilihan Artikel untuk Anda

Gubernur Kepri Janji Proyek Estuari DAM Teluk Bintan Tak Tenggelamkan Pemukiman

Kementerian Investasi Ungkap Progres Investasi Apple di Batam

Penyiksaan Asisten Rumah Tangga di Batam: Majikan Ditangkap

Kebakaran Kapal Tanker di Batam, Empat Orang Tewas dan Lima Terluka

MoU BP Batam dan Kementerian Investasi, Kembangkan Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas

Kaitan eric manu, ghana, montir, montir raja, raja bansah, suku akan, tukang kebun
Redaksi 10 Oktober 2016 22 September 2016
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya “Darth Vader”, Si Pembersih Sampah
Artikel Selanjutnya Populasi Kritis Badak Sumatera
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
Histori 1 jam lalu 83 disimak
Bakul Gedhe dan Bakul Cilik
Catatan Netizen 1 jam lalu 90 disimak
Gubernur Kepri Janji Proyek Estuari DAM Teluk Bintan Tak Tenggelamkan Pemukiman
Artikel 2 jam lalu 104 disimak
Kementerian Investasi Ungkap Progres Investasi Apple di Batam
Artikel 5 jam lalu 99 disimak
Tersangka Kasus Penyiksaan Pembantu di Batam Terancam 10 Tahun Penjara
In Depth 6 jam lalu 100 disimak

POPULER PEKAN INI

Pelebaran Jalan di Batuaji Masih Dilakukan
Artikel 5 hari lalu 360 disimak
Pulau Pekajang, Lingga
Wilayah 4 hari lalu 351 disimak
DPRD dan Pemko Batam Sahkan Perda Penyelenggaran Angkutan Umum Berbasis Jalan
Artikel 6 hari lalu 336 disimak
Sidak ke RSUD Embung Fatimah, Wako Batam Dalami Dugaan Kasus Penolakan Pasien
Artikel 6 hari lalu 327 disimak
Bapenda Batam Fokus Tagih Pajak Reklame
Artikel 5 hari lalu 296 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?