Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
    15 jam lalu
    Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
    15 jam lalu
    Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
    15 jam lalu
    Kunjungi Batam, Menteri Luar Negeri Singapura Perkuat Hubungan Investasi
    15 jam lalu
    Perubahan Fungsi Lahan di Batam Penyebab Utama Invasi Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Warga
    24 jam lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
    15 jam lalu
    (Rencana) Incinerator Sampah di Batam
    4 hari lalu
    PORKOT Batam VI Resmi Digelar
    4 hari lalu
    SMAN 27 Resmi Berubah Jadi SMKN 12 Batam
    4 hari lalu
    Rotan Pemukul Bocah
    7 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    3
    Pantai Pelawan, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Kundur
    1 minggu lalu
    Pulau Karimun Besar
    2 minggu lalu
    Sulaiman Abdullah
    2 minggu lalu
    4
    Belangkas (Kepiting tapal kuda)
    3 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Histori

“Beribu Wajah, Berjuta Kenangan di Kamp Vietnam”

Editor Admin 4 tahun lalu 934 disimak

RIBUAN orang yang pernah tinggal di sini, punya berjuta kenangan yang selalu disimpan sebagai bagian perjalanan hidup. Kamp Vietnam di pulau galang, kini jadi saksi bisu tentang tragedi kemanusiaan ; “kisah manusia perahu yang harus mencari selamat di negeri orang.

Kisah pengungsi asal Vietnam dimulai pada 1975. Ketika itu, Saigon, Ibu Kota Vietnam Selatan, jatuh ke tangan pasukan Vietnam Utara. Peristiwa ini mengakhiri Perang Indochina II, dan Vietnam memulai reunifikasi di bawah pemerintahan komunis.

Pulau galang Sebagai Tempat Pengungsian Pada Mei 1979, sebanyak 18 negara membicarakan nasib pengungsi Vietnam di Jakarta. Disebutkan, berbagai ekses negatif yang terjadi antara pengungsi, penduduk, dan pemerintah daerah, mendorong 11 kedutaan besar meninjau kamp penampungan di Pulau Galang.

Demikian laporan Tempo edisi 19 Mei 1979 berjudul “Penggalangan di Pulau Galang”. Mengutip artikel yang sama, Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja mengatakan masih ada lampu hijau dari Kepala Perwakilan UNHCR Erick Morris untuk mengajukan uang membangun Pulau Galang.

Usaha patungan itu datang dari Amerika Serikat sebanyak US$120 juta, pada 1980 ditingkatkan menjadi US$140 juta, lainnya sumbangan dari Jepang, Jerman Barat, dan Kanada.

Penetapan Pulau Galang menjadi kamp pengungsian Vietnam diputuskan pada 21 Februari 1979, saat ASEAN bersama UNHCR mengadakan rapat di Bangkok, Thailand. Pulau Galang direncanakan menampung 10.000 pengungsi yang ada di Asia Tenggara dan Indonesia.

Menurut Antje Missbach, Pulau Galang dipilih karena lokasinya yang strategis, relatif mudah diakses, dan untuk memisahkan para pengungsi dari populasi lokal, serta meminimalisir pembauran aktif. Luas pulau itu 80 hektare. Hanya ada 200 orang Indonesia yang menetap di sana pada 1979.

“Mengingat di Malaysia sendiri terakhir tercatat lebih dari 26.000 pengungsi, bisa dipastikan betapa padatnya Galang yang sulit air itu. Maka pihak UNHCR pun dikabarkan sudah menganjurkan agar Malaysia bersedia membuat pusat pemrosesan seperti di Pulau Galang. Filipina, yang belakangan lebih suka membendung masuknya kapal-kapal pengungsi, kabarnya juga sudah bersedia membuat pusat pemrosesan,” tulis Tempo edisi 19 Mei 1979.

Moh. Fandik mengungkapkan, masing-masing barak di Pulau Galang berisi 100 pengungsi. Disediakan pula fasilitas umum yang dialiri listrik. Menurut Fandik, sejak Pulau Galang didapuk sebagai tempat pemrosesan sekaligus pemusatan pengungsi Vietnam di Indonesia pada 1979, kamp pengungsi ini menerima 10.000 pengungsi dari Pulau Bintan yang akan terus menerus bertambah. Antony Lee dalam “Forced Migrants, Media, and Securitization: Making Sense of the Changing Representations of Transit Asylum Seekers in Indonesian Print Media” di dalam Journal of ASEAN Studies (2017) menyebut, pemerintah Indonesia terdorong membantu lantaran kebenciannya terhadap komunisme, sejak 1965.

“Para pengungsi dipandang sebagai korban rezim komunis di Vietnam yang pantas mendapatkan bantuan dari Indonesia,” tulisnya.

Antje Missbach menulis, mulanya penduduk Pulau Galang tak keberatan dengan keberadaan kamp-kamp pengungsian itu. Sebab, bisa memberikan lapangan pekerjaan sementara. Akan tetapi, menurut Antje, usai terjadi insiden-insiden pencurian, opini mereka terhadap pengungsi Vietnam berubah dan muncul kecemburuan sosial.

UNHCR menyebut, Pulau Galang mengakomodir lebih dari 170.000 pengungsi hingga kamp ditutup secara resmi pada 1996. Bertahun Kemudian, seperti dikutip dari perjalanan Tim Beplus Indonesia yang mendatangi lokasi yang sekarang dijadikan cagar sejarah dan wisata di kota Batam itu.

Mereka melihat bangunan-bangunan bekas kamp pengungsian yang sudah semakin tua. Rentang kepergian para pengungsi dengan situasi masa kini kian jauh. Sejak terakhir kali ditinggalkan pada 1996 hingga 2021, sudah 25 tahun kawasan seluas 80 hektar tersebut sepi.

Said Adnan, kepala Museum di bekas lokasi kamp Vietnam bercerita panjang lebar kepada kami tentang kawasan ini. Simak pada video di atas.

(*)

Sumber Data : ALINEA | TEMPO | BEPLUS INDONESIA

Kaitan batam, histori, kamp vietnam, sejarah
Admin 4 Oktober 2021 4 Oktober 2021
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Bagaimana Agar Tidak Boros? (Di Masa PPKM)
Artikel Selanjutnya

Чемпионат Мира По Футболу 2022 Матч 18 Катар

APA YANG BARU?

Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
Budaya 15 jam lalu 117 disimak
Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
Artikel 15 jam lalu 122 disimak
Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
Artikel 15 jam lalu 123 disimak
Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
Artikel 15 jam lalu 117 disimak
Kunjungi Batam, Menteri Luar Negeri Singapura Perkuat Hubungan Investasi
Artikel 15 jam lalu 124 disimak

POPULER PEKAN INI

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 6 hari lalu 1.3k disimak
Rapat Paripurna Perubahan APBD dan Perda Lingkungan Hidup di Batam
Artikel 3 hari lalu 421 disimak
(Rencana) Incinerator Sampah di Batam
Catatan Netizen 4 hari lalu 418 disimak
Polisi Amankan Pengemudi Kijang Usai Tabrak Motor di Tanjungpinang
Artikel 3 hari lalu 415 disimak
Tiga Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditangkap Karena Penggelapan Mobil Rental
Artikel 3 hari lalu 412 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?