WAKIL Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebutkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang melibatkan sejumlah pemangku kebijakan, seperti TNI/Polri, pelaku usaha, hingga instansi terkait dinilai dapat mempercepat penanganan stunting di Kota Batam.
“Program bapak asuh ini di mulai dengan penunjukan pak Kasad sebagai bapak asuh stunting, yang kemudian diturunkan ke tingkat provinsi ada pak Danrem dan di tingkat kabupaten/kota ada pak Dandim,” kata Amsakar,
yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Batam, dikutip dari Antara, Jumat (13/1/2023).
Ia mengatakan dengan upaya penanganan stunting yang lebih digesa dilakukan melalui program BAAS telah terdapat ribuan orang yang teratasi. “Untuk di Batam semuanya sudah terbentuk (BAAS) dan semua sudah melaksanakan tugas itu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pihaknya juga meningkatkan koordinasi dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kota Batam, terutama dalam sistem manajemen data stunting.
“Lakukan koordinasi untuk menggerakkan tim pendamping keluarga, kader posyandu, kader KB dan bidan untuk melakukan pendataan dan penanganan secepat mungkin yang berkaitan dengan empat hal yang utama adalah dalam manajemen data,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyebutkan peran TNI merupakan upaya kolektif dalam menangani persoalan stunting.
Amsakar juga menyampaikan pada tahun 2035 Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan populasi orang yang didominasi usia produktif.
“Selain itu, juga menjemput Indonesia Emas pada tahun 2045, tepat pada ulang tahun Indonesia ke 100 tahun,” kata Amsakar.
Ia mengatakan kesiapan dan perhatian semua pemangku kebijakan terkait penanganan stunting sangat baik.
(*/ade)