BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau dikenal dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) segera menghentikan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Hal itu disampaikan Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, Selasa (14/3/2023). “Sekarang sedang berlangsung operasi pencarian pekan kedua di sana (Natuna). Mungkin tahap akhir, setelah ini, kami usulkan kepada pemerintah (operasi pencarian) untuk dihentikan,” ujarnya.
Henri mengatakan penghentian operasi pencarian korban dilakukan atas pertimbangan kondisi di lapangan tidak memungkinkan lagi setelah dua kali diperpanjang, yakni 7-9 Maret dan 9-14 Maret.
“Disana bukan tanah longsor tapi mirip banjir lumpur, sehingga rumah-rumah warga tertimbun batu, sehingga susah mencari sisa korbannya,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan dari BNPB, sebanyak 54 orang warga setempat dilaporkan hilang setelah terjadi tanah longsor yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi hampir mencapai 1.000 mm.
Dari jumlah tersebut ada sebanyak 46 orang warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia hingga Minggu (12/3/2/23), sementara delapan orang di antaranya belum ditemukan sampai saat ini.
Sebelumnya, ratusan warga Serasan meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya pada Senin (13/3) dini hari menuju Pulau Natuna besar dan Tanjungpinang. Total, tercatat sebanyak 2.835 orang mengungsi karena khawatir longsor susulan.
(*/pir)