DI Kabupaten Bintan, fenomena dukungan terhadap kolom kosong dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mulai mencuri perhatian publik. Hal ini terungkap setelah video yang menunjukkan baliho-baliho dukungan untuk kolom kosong beredar luas di media sosial, khususnya di wilayah Bintan Utara.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa baliho yang mengajak masyarakat untuk memilih kolom kosong sebagai bentuk protes. Spanduk-spanduk ini dipasang oleh simpatisan yang bertekad untuk memenangkan kotak kosong, dan dapat ditemukan di sepanjang jalur lampu merah Tanjung Uban.
Menanggapi munculnya gerakan ini, Ketua Tim Pemenangan Roby-Deby, Fiven Sumantri menyebut bahwa Indonesia adalah negara demokrasi di mana setiap orang berhak untuk memberikan dukungan. Namun, ia juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang nyata dan berkomitmen.
“Pemimpin yang kita pilih harus memiliki keberadaan dan kapabilitas yang jelas,” sebutnya, Senin (14/10/2024). Ia mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak suara mereka dengan bijaksana agar dapat memilih pemimpin yang mampu melanjutkan program-program yang ada.
Sebelumnya, salah satu penggerak gerakan kolom kosong, Asri Suherman, menyebut niatnya untuk menghidupkan semangat demokrasi di Bintan, meskipun saat ini hanya ada satu pasangan calon. Suherman menilai bahwa keberadaan satu pasangan calon di Pilkada Bintan menciptakan kesan bahwa pilihan masyarakat seolah dibungkam.
“Melalui dukungan terhadap kolom kosong, saya berharap masyarakat Bintan memiliki alternatif pilihan yang lebih beragam,” harap Suherman.
Gerakan ini, menurutnya, merupakan sinyal kepada partai politik bahwa demokrasi di Kabupaten Bintan perlu diperbaiki dan diperkuat.
(nes)