DIULANGNYA lelang operator Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam pada akhir Agustus lalu, memantik kekecewaan dari salah satu Anggota DPRD Kepri, Yudi Kurnain.
“Zaman sudah canggih seperti ini, masa lelang bisa gagal sampai dua kali lagi. Lelang ini penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Gunakan logika dan hati, maka baru muncul keputusan yang profesional,” kata Yudi Kurnain kepada GoWest Indonesia pada Rabu (15/9/2021) saat ditemui di wilayah Nongsa.
Yudi menegaskan bahwa kewajiban negara, dalam hal ini BP Batam yakni menyediakan dan mendistribusikan air kepada masyarakat secara baik, tanpa ada alasan yang lain-lain.
“DPRD tugasnya menyuarakan aspirasi rakyat, makanya kami berharap agar BP Batam ini profesional dan netral, karena kebutuhan air ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” jelasnya.
Yudi meminta agar lelang nanti dijalankan secara profesional. Dengan harapan besar bahwa kedepannya diperoleh operator yang handal dan menguntungkan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat kecewa dan mengeluh. Akan menjadi sebuan kebanggaan jika masyarakat puas dengan pelayanan air bersih tentunya,” tuturnya.
Beberapa hal terkait ketidakpuasan pelayanan air bersih memang menjadi tolak ukur bagi DPRD Kepri dalam menilai kinerja institusi, termasuk SPAM Batam.
Di sejumlah tempat, air masih mengalir hanya beberapa jam, dan persoalan ini membutuhkan jalan keluar solutif.
“Lelang ini merupakan pintu masuk menuju pelayanan air bersih berikutnya. Jadi jangan sampai buat keputusan yang keliru. Ini menjadi catatan penting, karena merupakan kesempatan memilih operator terbaik, yang bisa penuhi standar pelayanan dengan seksama,” ungkapnya.
*(rky/GoWest)