MANAGER Air Baku, Direktorat Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hadjad Widagdo menjelaskan pihaknya terus berkomitmen melakukan pengawasan dan menjaga daerah resapan air di waduk-waduk utama di Batam agar tetap steril.
Berbagai upaya, mulai dari sosialisasi hingga penindakan terhadap pihak-pihak yang dinilai melanggar ketentuan telah dilakukan BP Batam. Pihaknya juga bersama stakholder terkait juga berupaya untuk mengembalikan kondisi hutan dengan melakukan penghijauan di sekitar lokasi waduk.
Terkait dengan masih adanya aktivitas bercocok tanam dan budidaya ikan di kawasan waduk, bukan karena adanya pembiaran.
“Kalau sekarang ada lagi itu karena masyarakatnya tidak menghiraukan imbauan kami, kami sebelumnya sudah melakukan penindakan bahkan,” kata Hadjad di gedung Marketing BP Batam, Batam Centre, Batam pada Jumat (7/2).
Hadjad melanjutkan, pihaknya berharap mereka yang melakukan tindakan tersebut bisa memikirkan nasib jutaan masyarakat Batam yang bergantung pada air waduk yang ada. Sehingga tidak lagi mengganggu ekosistem air yang tersisa.
Sementara itu, Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Dendi Gustinandar menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk bisa bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hutan di sekitar waduk yang ada di Batam.
“BP Batam tidak bisa sendiri, makanya kita ajak semua, termasuk masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hutan kita,” kata dia.
Terkait dengan upaya menjamin ketersediaan air di Batam, BP Batam juga telah mencari alternatif lain, dengan memanfaatkan teknologi pengelolaan air limbah sehingga nantinya bisa digunakan untuk keperluan masyarakat dan industri.
Hanya saja, proses menuju realisasinya masih panjang. Saat ini BP Batam tengah menyiapkan infrastruktur yang diperlukan, sebelum nantinya alternatif penyediaan air ini bisa langsung dirasakan masyarakat Batam.
*(bob/GoWestId)