MEMBURUKNYA sentimen pelaku pasar, berimbas terhadap rupiah. Pada Kamis (19/5/2022) pagi ini, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.714 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pasar spot. Mata uang Garuda melemah 26 poin atau 0,18 persen dari Rp 14.688 per dolar AS pada Rabu (18/5) kemarin.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan tertekan pada hari ini sejalan pergerakan negatif dari bursa Asia dan AS.
“Ini artinya pasar sedang menghindari aset berisiko,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Menurutnya, bursa Asia dan AS merah karena pasar masih khawatir dengan rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Di sisi lain, rupiah sudah tidak mendapat topangan dari sentimen rekor surplus neraca perdagangan Indonesia. Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.650 sampai Rp 14.730 per dolar AS pada hari ini.
Sementara itu, di kawasan Asia, sebagian mata uang menguat dari dolar AS, seperti dolar Singapura menguat 0,15 persen, peso Filipina 0,06 persen, baht Thailand 0,03 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Tapi, sebagian lainnya berada di zona merah, yakni won Korea Selatan melemah 0,65 persen, yen Jepang minus 0,2 persen, ringgit Malaysia minus 0,2 persen, dan yuan China minus 0,11 persen.
Sementara mayoritas mata uang utama negara maju justru menguat dari dolar AS. Rubel Rusia menguat 0,64 persen, dolar Kanada 0,21 persen, euro Eropa 0,18 persen, dolar Australia 0,13 persen, dan franc Swiss 0,11 persen. Hanya poundsterling Inggris yang melemah 0,01 persen.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com