SALAH satu objek wisata sejarah terkenal di Batam yang mencitrakan sejarah Bangsa Indonesia, yakni Camp Vietnam Pulau Galang menerima penghargaan Memori Kolektif Bangsa (MKB) yang diserahkan oleh Dewan Pakar MKB yang didampingi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan sejumlah kementerian, Rabu (18/5) di Pekanbaru.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Deputi I Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo Koentjoro dari Ketua Dewan Pakar MKB, Muklis Paeni. Tiga instansi lain juga menerima MKB karena dianggap mendukung terwujudnya Wisata Camp Vietnam, yakni Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, dan TNI.
MKB diraih setelah melewati proses penilaian, verifikasi arsip dan peninjauan fisik wisata Camp Vietnam. Sejatinya, MKB ini merupakan arsip dari sejarah perjalanan bangsa yang merupakan aset nasional yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dari para arsiparis dan para pegawai yang menjaga situs bersejarah di Galang,” kata Wahjoe.
Sebanyak 81 arsip dan 1.288 foto telah dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian Dewan Pakar MKB, sehingga menjadikan arsip pengungsi Pulau Galang sebagai MKB.
Wahjoe optimis jika pengelolaan arsip BP Batam ditingkatkan lebih baik, maka peluang Camp Vietnam Pulau Galang memperoleh anugerah taraf internasional, seperti Memory of the World (MoW) dari UNESCO dapat diraih.
“Saya sudah berbincang dengan Pak Muklis dan Pak Imam, beliau-beliau akan mendorong wisata Camp Vietnam ke kancah internasional. Jadi, saya mengajak seluruh pegawai BP Batam, khususnya di biro umum agar bersama-sama memperbaiki tatanan arsip kita,” ucapnya.
Sebagai bentuk perbaikan sistem, Kepala Biro Umum BP Batam, Budi Susilo mengatakan pihaknya akan menyusun arsip digital sebagai transformasi di bidang kearsipan.
“Arsip yang masih terpisah-pisah akan kita satukan di record center. Digitalisasi arsip juga sedang kami kembangkan, agar 50 atau 70 tahun mendatang arsip BP Batam masih terkelola dengan baik,” katanya.
Tidak hanya Wisata Camp Vietnam, Budi juga berharap beberapa aset bernilai sejarah seperti Jembatan Barelang dapat dinominasikan sebagai MKB.
Wisata Camp Vietnam yang berada di Desa Sijantung, Galang, Batam merupakan bukti sejarah sisi kemanusian di Indonesia.
Pulau Galang dulunya merupakan tempat penampungan para pengungsi Vietnam yang merupakan korban Perang Saudara.
Kamp tersebut yang dibangun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR) di atas lahan seluas 80 hektar.
Kamp pengungsian ini menampung lebih dari 250.000 pengungsi sejak tahun 1979-1996.
Setelah para pengungsi kembali, bangunan-bangunan yang ditinggalkan menjadi wisata sejarah kemanusiaan yang dikelola oleh BP Batam (leo).