JEPANG mengembangkan teknologi pada bus yang kian mutakhir. Tiada pengemudi di bus tersebut dan metode pembayarannya melalui sistem face pass atau pemindaian wajah penumpang.
Bus tersebut rencananya akan diuji coba di Maebashi, Perfektur Gunma. Tempat ini dianggap cocok karena tak padat penduduknya. Namun pandemi Covid-19 membuat uji coba bus yang semestinya berjalan pada bulan ini terpaksa diundur hingga Desember 2020.
Bus canggih tersebut dikembangkan oleh perusahaan transportasi umum bekerja sama dengan operator telekomunikasi NTT Docomo dan Universitas Gunma, Jepang. Bus tersebut akan dilengkapi sensor untuk memantau kondisi lalu lintas dan rambu-rambu di sekitarnya.
Para teknisi akan menyinkronkan informasi lalu lintas dengan sistem informasi geografis melalui koneksi 5G. Rute yang akan dilalui mulai dari Stasiun Maebashi dan Stasiun Chuo Maebashi.
Penumpang yang hendak naik ke bus ini harus mendaftar dengan memindai wajah mereka dan memasukkan sejumlah uang sebagai deposit. Saat penumpang tersebut naik ke bus, ada alat yang otomatis mendeteksi wajahnya sehingga depositnya langsung dipotong.
Selain di Jepang, Cina juga menguji coba bus tanpa pengemudi di Zhengzhou. Bus ini juga menggunakan teknologi jaringan 5G dan kecerdasan buatan dengan pengawasan sistem kontrol. Terdapat rekaman gambar dari udara yang menampilkan saat bus berjalanan tanpa pengemudi.
Dari pemantauan lewat udara, bus tersebut bisa melaju dan berhenti di halte yang sudah ditentukan. Bus juga lancar melewati jembatan. Meski ada seorang pria berbaju putih dan memakai sabuk pengaman duduk di tempat pengemudi, dia sama sekali tidak menyentuh apapun. Bagian kemudi berputar otomatis dan bus itu berjalan dengan baik.
(*)
Sumber : Japan Today / Xinhua / Global Times / Tempo