CAPAIAN penerimaan pajak Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kepri hingga Juni 2022 telah mencapai 67,57 persen. Secara keseluruhan, total penerimaan pajak yang dikumpulkan mencapai Rp 5,19 triliun. Karena capaian positif tersebut, maka target Kanwil DJP Kepri pun ikut ditambah oleh Kementerian Keuangan.
“Sebenarnya capaian target ini setelah targetnya ditingkatkan oleh Kementerian Keuangan,” kata Kabid P2 Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Kepri, Sofian, Senin (15/8).
Sebelumnya, target Kanwil DJP Kepri untuk tahun 2022 sebesar Rp 6,6 triliun. Hingga Juni telah terealisasi Rp 5,19 triliun. Dalam angka, maka persentasenya sudah mencapai 78 persen.
“Per Juli kemarin, target ditambah dari Rp 6,6 triliun jadi Rp 8,4 triliun. Sehingga kalau disesuaikan, maka baru tercapai 67,57 persen,” paparnya lagi.
Setoran pajak ini berasal dari sekitar 5 ribu Wajib Pajak (WP). “Upaya terus kami lakukan agar capaian terus meningkat, mulai dari kirim imbauan melalu e-mail, WA plus, surat menyurat, dan mendapatkan data WP dari kantor pusat, sehingga datanya bisa dikonfirmasi,” terangnya.
Penerimaan pajak di Kanwil DJP Kepri didapat dari kabupaten/kota yang ada di wilayah Kepri di mana kontribusi terbesar penerimaan pajak berasal dari Batam sebesar 77,64 persen.
Selanjutnya diikuti Tanjungpinang sebesar 9,17 persen, Karimun sebesar 6,01 persen, Bintan sebesar 5,15 persen, Kepulauan Anambas sebesar 1,10 persen, Natuna sebesar 0,47 persen, dan Lingga sebesar 0,45 persen.
Dari sisi Kantor Pelayanan Pajak (KPP), KPP Pratama Batam Utara dan Pratama Batam Selatan menjadi peringkat pertama dan kedua yang capaiannya sudah melebihi target 100 persen.
Untuk penerimaan jenis pajak, penyumbang terbesar penerimaan perpajakan di Kanwil DJP Kepri didominasi oleh Pajak Penghasilan (PPh) di sektor non migas.
Sementara itu, secara keseluruhan, Realisasi Pendapatan Negara di Provinsi Kepri hingga akhir Juni 2022 ini mencapai Rp 6.252,51 miliar atau 66,60 persen dari target yang ditetapkan. Nilai tersebut meningkat 24,16 persen dari capaian penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara nominal, realisasi komponen pendapatan yang bersumber dari penerimaan Perpajakan mencapai Rp 5.527,22 miliar (75,79 persen) dan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak mencapai Rp 725,29 miliar (34,62 persen) (leo).