Kota Kita
Dinkes: Kasus Polio Belum Ditemukan di Kepri

DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memastikan kasus polio aktif belum ditemukan di Kepri. Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kepri, Mochammad Bisri, Jumat (25/11/2022) di Tanjungpinang.
Bisri mengatakan apabila ditemukan satu kasus polio di Kepri, maka akan ditetapkan menjadi kejadian luar biasa atau KLB polio. “Jadi, sejauh ini belum ada ditemukan kasus polio pada anak di bawah 15 tahun di Kepri,” kata Bisri.
Menurut Bisri cukup mudah mendeteksi kasus polio, yaitu ditandai dengan kondisi anak tidak bisa berjalan atau lumpuh layuh. Pihaknya juga akan melakukan surveilans terhadap anak yang mengalami demam dan tak bisa berjalan.
“Kita akan ambil sampelnya, lalu diperiksa apakah itu gejala polio atau bukan,” ujarnya.
Bisri mengimbau para orangtua melakukan imunisasi dasar lengkap terhadap anak guna terhindar dari jenis penyakit berbahaya, salah satunya polio.
Dia menyatakan imunisasi dasar lengkap terdiri dari tujuh macam imunisasi. Masing-masing, pada saat bayi lahir menerima HB, satu bulan diberikan BCG Polio, dua bulan diberi DPT HB HIB plus Polio, bulan ketiga diberi booster ditambah DPT HB HIB plus Polio, bulan keempat diberi DPT DPT HB HIB plus Polio dan Polio yang injeksi hingga bulan 9 diberi MR.
Ia menekankan bahwa imunisasi itu penting sebagai investasi kesehatan agar anak-anak Kepri sehat lahir batinnya. Secara umum imunisasi menjadi tindakan atau langkah untuk mendukung masa depan anak-anak.
“Capaian imunisasi dasar lengkap di Kepri sudah tinggi, di atas 90 persen,” ungkap Bisri.
Sementara itu, pada awal November 2022 ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, sehingga ditetapkan sebagai KLB Polio oleh Kementerian Kesehatan RI.
Hingga Kamis (24/11), Dinas Kesehatan Aceh mencatat kasus polio atau lumpuh layuh tipe dua di daerah itu sudah sebanyak empat orang. Satu pasien di antaranya masih menjalani terapi di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.
Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Polio ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.
(*)
Sumber: Antara