PLT Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan (Disdik) Kepulauan Riau (Kepri), Osnardi, menegaskan keberadaan tenaga guru honorer masih sangat dibutuhkan, di samping keberadaan guru PNS guna mendukung dunia pendidikan di wilayah Kepri.
Osnardi mengatakan, jika tidak dibantu guru honor, maka tentu akan kekurangan tenaga pendidik. Sebab, jumlah jumlah guru honor di Kepri sebanding dengan guru PNS.
Berdasarkan data, jumlah guru di Kepri ada sebanyak 5.639 orang, terdiri guru honor 2.425 orang dan PNS 2.944 orang.
“Dengan angka itu, maka guru honor sangat dibutuhkan,” ujar Osnardi di Tanjungpinang, Kamis (12/10/2022).
Terkait rencana pemerintah pusat bakal mengangkat 1 juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), Osnardi mengatakan wacana tersebut sudah digaungkan sejak tahun 2021, namun belum tercapai dan sampai saat ini masih terus diusahakan.
Sejauh ini, lanjut dia, total guru yang sudah diangkat jadi PPPK di Kepri sebanyak 645 orang. Tahap pertama diangkat sebanyak 381 orang, dan tahap kedua sebanyak 264 orang.
“Dalam tahun ini kita kembali dapat jatah guru PPLK sebanyak 416 orang, sehingga total tahap pertama sampai ketiga sudah mencapai 1.061 orang,” sebutnya.
Ia menyampaikan dengan adanya program guru PPLK, maka kesejahteraan guru menjadi lebih terjamin karena gajinya disesuaikan dengan gaji guru PNS.
“Juga dapat tanggungan biaya BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” sebutnya.
Osnardi turut menyampaikan saat ini gaji guru honor strata satu (S1) yang dianggarkan melalui APBD Pemprov Kepri sebesar Rp 2,4 juta. Meski besarannya masih di bawah upah minimum provinsi (UMP), namun diklaim lebih tinggi di banding sejumlah provinsi lain di Indonesia.
“Di beberapa provinsi lain, ada gaji guru honor masih di bawah Rp 1 juta,” katanya menegaskan.
(*)
Sumber: Antara