UNTUK kepentingan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP2) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengambil sampel ratusan hewan ternak sapi di wilayah itu.
Menurut drh Iwan Berri Prima selaku Pejabat Otoritas Veteriner Bintan, kegiatan pengambilan sampel dilakukan guna monitoring efektifitas program usai vaksinasi PMK, yakni untuk mengetahui titer antibody atau kekebalan hewan setelah divaksinasi PMK.
“Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan bekerja sama dengan Balai Veteriner Bukittinggi Kementerian Pertanian melakukan pengambilan sampel darah pada hewan ternak sapi yang telah divaksinasi PMK,” drh Iwan Berri Prima, Minggu (23/10/2022).
Dia mengatakan kegiatan itu, telah dilakukan sejak Senin 17 Oktober 2022 hingga Jumat 21 Oktober 2022. Selain itu, pengambilan sampel juga dilaksanakan untuk memastikan ada tidaknya bibit kuman penyakit PMK pada hewan ternak di Bintan.
“Untuk menguji hal ini, sampel yang diambil adalah sampel cairan dengan menggunakan alat probang, yakni pengambilan sampel cairan dari area nasofaring pada hewan ternak,” ungkapnya.
Ia menyebut jumlah sampel yang diambil adalah sampel darah hewan sapi sebanyak 180 sampel dan sampel probang sebanyak 50 sampel, yang seluruhnya tersebar di lima kecamatan, yakni kecamatan Bintan Timur, Gunung Kijang, Toapaya, Teluk Bintan dan Teluk Sebong.
Dia menyampaikan bahwa sampel-sampel yang telah berhasil diambil, selanjutnya akan dibawa dan diperiksa di Laboratorium Kesehatan Hewan, Balai Veteriner Bukittinggi di Sumatra Barat.
“Semoga dengan pengambilan sampel ini, Bintan tetap dinyatakan sebagai daerah zona hijau PMK dan vaksinasi yang telah dilaksanakan mampu menunjukkan kekebalan tubuh yang baik, mampu melindungi dan bermuara pada sehatnya hewan rentan PMK yang ada di Bintan,” ucapnya.
(*)
Sumber: Antara