Kota Kita
Gubernur: 2023, Kepri Dapat Dana Alokasi Khusus Rp 200 Miliar

PROVINSI Kepulauan Riau (Kepri) akan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2023 sekitar Rp 200 miliar lebih, meningkat dibanding tahun 2022 sebesar Rp80 miliar.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan DAK 2023 diperuntukkan untuk beberapa sektor pembangunan infrastruktur prioritas, seperti kawasan wisata Pulau Penyengat, kesehatan, perhubungan, dan jalan.
“Tahun depan untuk penataan kawasan wisata Pulau Penyengat kita dapat Rp 53 miliar, kesehatan Rp 107 miliar, perhubungan Rp 38 miliar. Kemudian pembangunan jalan di Anambas dan Natuna, juga cukup besar anggarannya dari APBN,” kata Ansar di Tanjungpinang, Kamis (17/11/2022).
Ansar menyebutkan pemerintah pusat sangat memperhatikan kondisi pembangunan infrastruktur di Kepri, sebagai garda terdepan yang berbatasan langsung dengan banyak negara, seperti Singapura dan Malaysia.
Perhatian ke Kepri juga ditunjukkan oleh Presiden RI Joko Widodo, karena orang nomor satu di Indonesia itu sudah berkunjung ke provinsi ini sepanjang tahun 2022.
Ansar juga mengklaim perolehan DAK tahun 2023 tak terlepas dari upaya Pemprov Kepri dan jajaran jemput bola meminta bantuan anggaran kepada pemerintah pusat, karena jika hanya mengandalkan APBD Kepri yang sebesar Rp 3,9 triliun, maka tak akan mampu untuk membiayai seluruh pembangunan infrastruktur di Tanah Melayu tersebut.
“Ini adalah hasil pertemuan kita dengan sejumlah menteri di pusat selama ini. Seperti Menteri Perekonomian, Menteri PUPR, hingga Menteri Perhubungan,” ucap Ansar.
Lebih lanjut Ansar menyampaikan pada tahun depan atau awal tahun 2024, Kepri juga akan mendapatkan dana hibah dari Amerika Serikat melalui program Compact-1 Millenium Challenge Corporation (MCC).
Bahkan Pemprov Kepri sudah melengkapi sejumlah kriteria program itu dan masuk peringkat tertinggi dari lima provinsi di Indonesia yang memperoleh dana hibah tersebut.
“Kepri dapat sekitar Rp 300 miliar. Mudah-mudahan tak ada kendala dan terealisasi secepatnya,” ujar Ansar.
Mantan Legislator DPR RI itu menyebut anggaran hibah MCC Amerika Serikat itu akan digunakan untuk mengintegrasikan pembangunan pelantar satu dan pelantar dua hingga ke kawasan Gurindam 12 di Kota Tanjungpinang.
Kemudian penataan pergudangan hingga pelabuhan HDPE untuk kepentingan penyebaran ke Pulau Penyengat. “Ini juga sebagai pembatas agar masyarakat tak melakukan pembangunan di atas laut,” kata Ansar.
(*)
Sumber: Antara