TINGGINYA intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Batam dalam sepekan terakhir ini tidak hanya memberikan harapan akan terpenuhinya ketersediaan air baku layak konsumsi diwaduk-waduk yang ada di Kota Industri ini. Namun disisi lain kondisi ini juga mendatangkan kecemasan tersendiri bagi warga RW 20 Perumahan Cipta Kelurahan Sadai, terutama warga yang tinggal di RT 03 lingkungan tersebut.
Betapa tidak, dengan guyuran air hujan yang terus menerus warga dilingkungan perumahan tersebut mengkhawatirkan terjadinya longsor yang lebih parah dari bukit yang ada disekitar perumahan tersebut. Seperti yang terjadi pada hari Sabtu (20/06) pagi tadi, saat hujan deras tanah di bukit yang menjadi pembatas antara lingkungan RW 20 dan RW 04 Kampung Belimbing ini kembali mengalami longsor untuk yang ke 6 kalinya kendati tidak sebesar longsoran beberapa bulan yang lalu.
Sebagaimana yang diketahui bukit tersebut pada awal Januari 2020 yang lalu juga mengalami longsor besar untuk kesekian kalinya, yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan di lingkungan pemukiman warga tersebut. Saat itu pemerintah Kota Batam melalui Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (BMSDA) pun turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Bahkan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad pun turut turun kelapangan untuk memastikan langkah-langkah yang akan dibuat untuk menghindari terjadinya musibah yang lebih parah. Namun demikian hingga saat ini langkah kongkrit dari pihak pemerintah Kota Batam belum terlihat bagaimana kelanjutanya.
Terkait dengan hal tersebut Ketua RW 20 Cipta Permata, Sudiono berharap agar pemerintah segera mewujudkan janjinya untuk dapat memperbaiki kondisi bukit yang menimbulkan kecemasan dan sangat mengancam keamanan warganya tersebut.
“Kejadian longsor pada pagi hari ini adalah untuk yang ke-6 kalinya dan semakin melebar areanya, selain membahayakan warga yang tinggal di atas bukit juga membahayakan warga kami, di RT 03 RW. 20 Cipta Permata yang tinggal di bawahnya. Kami berharap dari Pemerintah Kota Batam agar segera merelokasi warga yang tinggal di atas bukit tersebut karena sangat membahayakan” kata Sudiono pagi tadi saat melihat dilokasi kejadian.
Sementara itu Kepala Dinas BMSDA Kota Batam, Yumasnur, saat dikonfirmasi Gowest Indonesia terkait hal tersebut tidak memberikan jawaban apa-apa. Pesan yang dikirim melalui aplikasi Whatsap hanya sekedar dibaca tanpa memberikan jawaban.
*(Zhr/GoWestId)