KABAR baik bagi kaum ibu rumah tangga. Memasuki Juni ini, harga kebutuhan pokok diperkirakan cenderung stabil. Sebabnya karena Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri memprediksi tekanan inflasi cenderung melemah. Meskipun begitu, masih ada sejumlah risiko inflasi yang masih perlu diwaspadai, misalnya kenaikan permintaan bahan pangan khususnya daging sapi menjelang Idul Adha 2022.
“Kenaikan permintaan daging memang akan terjadi pada Juli nanti meski ada isu penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK),” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Jumat (3/6).
Isu lain yang harus diwaspadai yakni penurunan pasokan cabai akibat penurunan produksi di sentra penghasil. Penyebabnya karena kondisi cuaca yang kurang kondusif dan munculnya hama tanaman cabe.
“Lalu dampak lanjutan dari kenaikan harga bahan bakar minyak global yang berpengaruh terhadap harga tiket angkutan udara,” jelasnya.
Sehubungan dengan isu-isu tersebut, upaya pengendalian tetap dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID0 yang akan difokuskan pada pemantauan harga dan pasokan, serta peningkatan pengawasan terhadap kondisi ternak yang didatangkan dari luar Kepri.
“Hal yang lain dilakukan yakni menjaga kelancaran distribusi barang termasuk aktivitas bongkar muat, serta mengoptimalkan kerja sama antar daerah (KAD),” jelasnya.
Dalam jangka panjang, TPID akan terus mendorong upaya pengendalian inflasi dengan mendorong peningkatan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan dan petani, perluasan lahan dan implementasi teknik budidaya yang lebih baik seperti program Lipat Ganda, urban farming, integrated farming dan digital farming.
Berkaca dari Mei, dimana inflasi cenderung tinggi yang terjadi karena kenaikan harga komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau, khususnya daging ayam ras, telur ayam ras dan aneka cabai serta tarif angkutan udara.
“Kenaikan harga daging dan telur ayam ras karena kenaikan harga pakan, sedangkan kenaikan harga sayuran dan aneka ikan karena kondisi cuaca yang berpengaruh terhadap penurunan pasokan,” jelasnya (leo).