LEMBAGA bantuan luar negeri dari Amerika Serika, Millenium Challenge Corporation (MCC) melalui program Compact-2 akan membantu pengembangan Kepri, lewat dana hibah luar negeri.
Kepri dipilih sebagai salah satu dari lima provinsi di Indonesia, selain Sulut, Sumsel, Riau dan Bali yang mendapat bantuan dari MCC.
“Program Compact-2 ini adalah program kerja sama antara MCC dengan suatu negara untuk mendanai proyek-proyek spesifik selama 5 tahun, yang ditargetkan mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad baru-baru ini.
MCC menyalurkan dana hibah hasil dari pembayaran pajak masyarakat Amerika, untuk memberiu manfaat bagi negara-negara berkembang. MCC didirikan oleh Kongres Amerika Serikat pada Januari 2024.
“Keputusan tersebut diputuskan pada Desember 2018 oleh Dewan Direksi MCC yang memilih Indonesia sebagai sasaran hibah. Nanti Kementerian PPN/Bappenas sebagai koordinator mitra MCC untuk program ini,” tuturnya lagi.
Lalu, target pembangunan apa yang akan dilakukan di Kepri dengan dana hibah luar negeri tersebut. Ansar menyebut bahwa pengembangan Pelabuhan Kuala Riau yang merupakan integrasi pelantar pertama dan kedua.
“Selama ini digunakan untuk kepentingan logistik masyarakat, dan kondisinya sudah sangat padat dengan alur lalu lintas hanya satu jalur. Tujuan pengembangan yakni memudahkan alur logistik, yang waktu dwelling time-nya memakan waktu rata-rata seminggu,” tuturnya.
Selanjutnya, pengembangan Pelabuhan Sri Bintan Pura dan pelabuhan penyeberangan ke Pulau Penyengat, akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Riau ini. Dengan demikian, maka akses dan mobilitas masyarakat di Tanjung Pinang akan semakin baik.
Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri akan melengkapi seluruh persyaratan yang diperlukan dan siap memberikan keterangan terkait masukan dan pertanyaan dari pihak MCC.
Sementara itu Environmental and Social Associate Director MCC Jason Jones menyampaikan saat ini hibah Compact tersebar di 24 negara di seluruh dunia dan kebanyakan dari Afrika. Tujuannya adalah untuk pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
“Dana compact akan cair di awal 2024 dan akan ada tenggat 5 tahun yang sangat ketat sehingga harus berakhir di 2029. Namun sebelum cair akan ada dana pra compact yg dapat digunakan untuk kepentingan seperti studi kelayakan” ujarnya (leo).