KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Martius, menyebutkan terdapat 850.334 jiwa warga di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) masuk dalam Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pemilu 2024 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Martius mengatakan dari DP4 tersebut, nantinya akan dilakukan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh panitia pendaftaran pemilih (pantarlih) di masing-masing desa/kelurahan.
Dengan demikian, nanti akan diketahui kebenarannya mengingat para pemilih ini harus sesuai dengan alamat yang ada di kartu keluarga (KK) masing-masing.
“DP4 ada sebanyak 850.334 jiwa. Itu data yang turun dari DP4 yang akan kita coklit, pantarlih yang akan lakukan itu dan membawa data yang diberikan untuk dicocokkan,” kata Martius usai pelantikan anggota PPS se-Kota Batam, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2019 terdapat 640.876 orang, sedangkan pada Pilkada 2020 terjadi penurunan yaitu menjadi 587.527 pemilih.
Untuk itu, kata Martius, untuk jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah itu diperkirakan akan mengalami penambahan. “Otomatis bertambah tapi kami belum memastikan berapa TPS karena itu bisa dipastikan setelah coklit,” ujarnya.
“Tanggal 6 Februari – 15 Maret pantarlih akan turun untuk coklit. Setelah itu ada Daftar Pemilih Sementara (DPS) keluar kemudian kita publikasi dan tempelkan minta saran masyarakat, sampai akhirnya kita bentuk DPT,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota KPU Kepri, Widiyono Agung Sulistiyo, menyampaikan DP4 di Provinsi Kepri sebanyak 1.499.101 pemilih yang berusia di atas 17 tahun.
Secara rinci dari total DP4 tersebut, terdiri dari Kota Tanjungpinang 166.747 jiwa, Kota Batam 850.334 jiwa, Kabupaten Bintan 121.352 jiwa, Kabupaten Karimun 191.377, Kabupaten Lingga 76.145 jiwa, Kabupaten Natuna 58.556 jiwa, dan Kabupaten Anambas 34.590 jiwa.
“Maka tugas kami nantinya akan coklit mendata siapa yang sudah meninggal, yang sudah masuk TNI-Polri dan lainnya, atau yang sudah pensiun juga. Yang statusnya sudah berubah, itu akan kita coklit. Maka kemungkinan besar akan meningkat untuk seluruh pemilih yang ada di Kepri,” kata Agung.
(*/ade)