KESEMPATAN berkarir di Eropa kini terbuka lebar bagi lulusan SMA/SMK di Kepri melalui pendidikan, pemagangan, dan sertifikasi pemerintah Jerman yang dijembatani oleh program Kepri Die Berufsausbildung.
Untuk itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Wahyu Wahyudin, mendorong lulusan SMA/SMK di Kepri bisa berkarir di benua Eropa, khususnya Jerman melalui program Kepri Die Berufsausbildung ini.
Wahyu mengatakan program ini dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jerman. Setiap peserta Die Berufsausbildung akan mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan di Jerman setelah menyelesaikan persiapan selama 7 hingga 9 bulan di Indonesia.
Persiapan dimaksud meliputi kursus bahasa, kebudayaan dan juga etos kerja di Lembaga Pendidikan SM Education.
“Sangat mudah untuk bisa mengikuti program ini. Terbuka bagi siapa saja yang berusia 18-35 Tahun tamatan minimal SMA/SMK dan mampu berbahasa Jerman minimal level B1, dan siap ditempatkan di negara Jerman selama 1 sampai 3 tahun,” ujarnya.
Wahyu menyebutkan, selain proses pendidikan ini gratis, setiap peserta juga akan dibayar setiap bulannya sebesar Rp 13 juta di tahun pertama dan bisa mencapai Rp 19 juta pada tahun ketiga.
Setelah selesai pelatihan, lanjut dia, para peserta dapat melanjutkan pekerjaan di Eropa maupun negara lainnya karena ijazah pelatihan ini diakui secara internasional.
“Selama pelatihan peserta bisa berkeliling ke seluruh Eropa karena memiliki visa schengen yang berlaku untuk negara tetangga seperti Perancis, Belanda dan 24 negara Eropa lainnya,” kata Wahyu, dikutip dari Antara, Sabtu (13/8/2022).
Politisi PKS itu menyebut program ini dibuat negara Jerman untuk menutupi kekurangan tenaga kerja praktis sebanyak 1,2 juta orang. Hal ini tentu membuka peluang besar bagi generasi muda di Kepri untuk memanfaatkan momentum mengecap pendidikan gratis sekaligus bekerja di luar negeri.
“Kami siap memfasilitasi putra-putri Kepri untuk mengakses program Die Berufsausbildung tersebut,” ucapnya.
Ia menambahkan dalam dua tahun terakhir investasi di Provinsi Kepri, terutama Kota Batam didominasi oleh perusahaan Eropa.
Maka dari itu, penting bagi generasi penerus untuk memahami negara-negara Eropa, karena akan mempermudah mereka untuk mengembangkan daerah ketika selesai mengikuti program ini.
Dia harapkan program ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan juga kualitas SDM di Kepri dengan standarisasi kelas Eropa.
“Kita butuh SDM yang berwawasan terbuka untuk meningkatkan investasi dan turis mancanegara. Salah satunya melalui program ini,” katanya.
(*)