MULAI April 2022 ini, pemerintah Indonesia memutuskan menyetop menerima donasi atau hibah vaksin virus corona (Covid-19) baik dari skema bilateral maupun multilateral.
Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan masa kedaluwarsa vaksin donasi yang singkat hanya sekitar 3 bulan. Demikian disampaikan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, I Gede Ngurah Swajaya.
Menurut I Gede, hal itu dilakukan lantaran jumlah capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk dosis primer ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini. Selain itu, Indonesia juga sudah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.
“Menyepakati bahwa hingga bulan April 2022 tidak akan menerima vaksin donasi, mengingat kapasitas penyimpanan yang terbatas dan ketersediaan vaksin yang sejalan dengan laju pelaksanaan vaksinasi,” kata I Gede dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/3/2022).
I Gede juga memastikan pemerintah akan lebih bersikap selektif dan tegas kepada negara-negara lain yang akan melakukan dose sharing. Ia menyebutkan saat ini Indonesia menekankan bahwa pengaturan lama waktu simpan durasi vaksin maupun obat yang dapat diterima maksimal 2/3 dari masa simpan.
Kementerian Luar Negeri, lanjutnya, juga akan memfasilitasi permintaan data-data uji stabilitas vaksin yang dibutuhkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga masa simpan vaksin dapat diperpanjang.
“Bu Menlu meminta agar donasi vaksin Covax Facility juga mempertimbangkan masa simpan vaksin yang panjang untuk menghindari risiko kedaluwarsa vaksin dan pemusnahan. Masa simpan vaksin tidak hanya tantangan bagi Indonesia, tapi juga low middle income country mengingat distribusi dan nakes yang belum mencukupi,” ujarnya.
Lebih lanjut, I Gede merinci, per 28 Maret 2022, Indonesia sudah menerima sebanyak 505.551.435 dosis vaksin Covid-19 baik dalam bentuk bulk maupun jadi. Rinciannya 295,5 juta dari Sinovac.
Kemudian 104,7 juta AstraZeneca; 63,25 juta Pfizer; 23,78 juta dari Moderna. Lalu 9 juta dosis vaksin dari Covovax; 8,45 juta vaksin Sinopharm, dan 824 ribu dosis vaksin Johnson & Johnson.
Adapun dari 505 juta dosis vaksin itu, sambungnya, 125.863.185 dosis di antaranya merupakan vaksin gratis yang didapatkan dari vaksin donasi maupun kerja sama Covax Facility.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com