KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Batam berharap iklim dunia usaha tahun ini kembali kondusif, meski masih bertarung dengan pandemi Covid-19. Asosiasi pengusaha ini pun kemudian mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yang merupakan poin-poin penting dalam mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi Batam.
“Kolaborasi dengan Kadin Batam itu penting, dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan hendaknya tetap bekerja sama menjaga keseimbangan dan kelancaran kegiatan investasi di Batam, agar pemulihan kesehatan dan iklim ekonomi segera dapat direalisasikan,” kata Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, Senin (21/3).
Beberapa hal yang menjadi pokok pikiran dari Kadin, yakni mengenai situasi konflik antara Rusia dan Ukraina. “Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara maksimal, untuk menjadikan Batam sebagai penstabil rantai pasok global khususnya komoditas energi dan pangan. Maka Batam harus segera mewujudkan kawasan logistik hub transhipment,” paparnya.
Ia juga menyoroti perang dagang yang tak kunjung mereda juga antara Amerika dan Tiongkok. Batam yang berada di Selat Malaka, diuntungkan secara geografis sehingga memiliki potensi untuk terus menjalin hubungan perdagangan dengan kedua negara adikuasa tersebut.
“Kondisi tersebut harus cepat dimaksimalkan, dengan mempermudah persyaratan dalam berbagai perizinan, tarif yang bersaing serta tidak mempersulit para pengusaha dalam kegiatan usahanya, serta memberi insentif menarik untuk calon investor yang mau investasi di Batam,” terangnya.
Mengenai kondisi pariwisata di Batam yang masih dalam tahap pemulihan, stakeholder terkait, seperti Pemko, BP, dan Kadin harus bersama-sama membantu pulihnya kepercayaan dunia internasional kepada Batam.
“Negara-negara tetangga harus percaya bahwa Batam siap menerima kunjungan apabila perbatasan dibuka secara menyeluruh. Caranya yakni dengan optimalisasi gerakan vaksinasi dan protokol kesehatan yang masif di berbagai sektor pariwisata dan sektor pendukung lainnya,” jelasnya.
Dalam rangka membantu pengusaha lokal di Batam, Jadi berharap baik Pemko maupun BP Batam, ikut melibatkan mereka dalam pembangunan dan perawatan infrastruktur kota. “Perlu juga adanya perbaikan regulasi dalam memberikan kepastian hukum di atas lahan yang dialokasikan BP Batam,” ungkapnya.
Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekonomi di Batam, lahan-lahan terlantar yang tak kunjung dikelola, lebih baik segera dimanfaatkan. “Evaluasi perlu dilakukan dalam rangka pemberian alokasi lahan terhadap pelaku usaha, agar tidak ditemukan berbagai lahan tidur yang tidak dikelola secara maksimal dan tepat waktu, juga guna menghindari adanya tumpang tindih pengalokasian lahan yang dapat menimbulkan sengketa,” ucapnya.
Dan terakhir, Pemko dan BP Batam harus lebih aktif melibatkan dunia usaha dalam upaya menurunkan ongkos-ongkos di pelabuhan kontainer, yang merupakan unsur penting dalam memperlancar arus barang di Batam (leo).