PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Republic Polytechnic (RP) Singapore dan Temasek Foundation menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (Mou) untuk pelatihan Food Industry 4.0 dan Supply Chain Programme (SCP).
Kerja sama Food Industry 4.0 dan SCP ini ditandatangani langsung pihak Pemprov Kepri, dalam hal ini diwakili oleh Rektor Umrah, Agung Dhamar Syakti bersama CEO Republic Polytechnic (RP) Singapore, Mr. Yeo Li Phew, di Aula Wan Seri Beni, Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Kamis (21/7/2022) lalu.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan langsung Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kepri, Misbardi, mewakili Gubernur Kepri, Ansar Ahmad; Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo; Analis Kebijakan Ahli Utama Provinsi Kepulauan Riau, Dr. Syamsul Bahrum; dan Direktur Politeknik Negeri Batam yang diwakili Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Daniel Sutopo Pamungkas.
Dalam sambutannya, Misbardi menyampaikan bahwa kerja sama Pelatihan Food Industry 4.0 dan SCP ini merupakan momentum bagi Pemprov Kepri untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam mendorong pelaku usaha dan hasil olahan laut dari masyarakat pesisir tembus ke pasar internasional.
“Ini adalah momentum bagi kita semua, Pemerintah Kepri dan jajaran vertikalnya dapat turun di tengah-tengah masyarakat, melihat langsung dan mempelajari, serta dapat memberikan inovasi-inovasi terbaru yang bermanfaat untuk pelaku usaha, dan juga produk-produk hasil olahan laut masyarakat Kepri dapat masuk ke ranah pasar Internasional,” sebutnya.
Misbardi juga mengajak seluruh aparatur Pemprov Kepri untuk ikut mengembangkan kompetensi diri melalui pelatihan yang dikembangkan Temasek Foundation dan RP Singapore ini.
“Dalam mewujudkan Provinsi Kepri yang makmur, berdaya saing, dan berbudaya. Tentunya memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder terkait, sebagaimana prinsip Penta Helix memerlukan unsur pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, Masyarakat dan Media untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi diri serta Pembangunan Daerah,” katanya lagi
Sementara itu, menurut Kedubes RI untuk Singapura, Suryo, kerja sama Pelatihan Food Industry 4.0 dan SCP yang di jalin oleh Pemprov Kepri bersama RP Singapore dan Temasek Foundation merupakan kesempatan yang tidak bisa dilakukan oleh banyak daerah-daerah lainnya.
“Kerja sama antar-Pemprov Kepri bersama RP Singapore dan Temasek Foundation merupakan kerja sama yang tidak banyak daerah bisa melakukannya, apresiasi dan dukungan akan kami berikan dalam hal ini. Kami juga berharap Pemprov Kepri dapat terus mengembangkan daerah dan peningkatan SDM-nya,” kata Suryo.
Sementara itu, Yeo Li Phew selaku CEO RP Singapore juga turut memberikan pendapat. Menurutnya kerja sama ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Kepri dan Singapura untuk menemukan solusi dalam mengembangkan teknologi pertanian dan aquaculture.
“Kami sangat antusias dan juga sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri yang dalam hal ini memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan kerja sama, semoga kesepakatan ini dapat menjadikan solusi dalam mengembangkan teknologi pertanian dan aquaculture untuk masyarakat Kepri dan Singapura tentunya,” harap Yeo Li Phew.
Yeo Li Phew menambahkan bahwa dalam Pelatihan Food Industry 4.0 dan SCP ini telah dilaksanakan dalam beberapa teknologi, di antaranya. Kapal Wisata Bertenaga Surya, Mesin Pengering Ikan, Mesin Pengering Teripang, Pakan Ikan Berbasis Pengolahan Hasil Sampingan Produk, Obat Herbal Parasit Ikan, Budidaya Udang Vaname Keramba Jaring Apung, dan Mesin Pencacah Sampah.
(*)