BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, memberikan peringatan kepada warga pesisir di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, agar mewaspadai angin puting beliung.
Prakirawan BMKG Kota Tanjungpinang, Rizqi Nur Fitriani, mengatakan angin kencang selama musim angin utara kerap terjadi. Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yang disertai angin kencang dan petir berasal dari awan comulonimbus.
“Potensi puting beliung tetap ada, namun untuk menentukan kapan kejadiannya masih sulit karena durasi fenomena yg cukup singkat,” kata Rizqi di Tanjungpinang, Sabtu (19/11/2022).
Selain itu, lanjutnya, warga yang tinggal di pesisir sebaiknya juga mewaspadai gelombang laut tinggi saat cuaca buruk. Ketinggian gelombang akibat angin kencang yang dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan awan comulonimbus di sekitar wilayah tersebut.
“Kondisi cuaca saat ini umumnya berawan hingga hujan sedang pada pagi dan dini hari, dan berpotensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang pada malam hari. Kondisi ini diprakirakan terjadi hingga lusa,” ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau (BPBD Kepri) l, Muhamad Hasbi, mengingatkan warga tidak berteduh di bawah potong saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Ia juga mengimbau warga tidak parkir kendaraannya di bawah pohon agar tidak tertimpa barang pohon. “Banyak pohon tumbang dan batang pohon yang patah saat angin kencang,” sebutnya.
Hasbi mengatakan angin puting beliung biasanya terjadi di pesisir Pulau Bintan, terutama saat muncul awan comulunimbus, karena itu harus tetap diwaspadai. Angin puting beliung kerap merusak rumah warga pesisir.
“Beberapa bulan lalu kami memberi bantuan kepada warga Tanjungpinang yang rumahnya rusak parah disapu angin puting beliung,” katanya.
(*)
Sumber: Antara