KETUA Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Muhammad Rudi mengaku belum bisa menertibkan dua kondisi keramaian di Kota Batam. Kedua kondisi keramaian tersebut adalah Pasar Pagi/Senja dan Pasar Kaget yang tersebar di beberapa lokasi di Batam.
Rudi mengaku, keramaian yang ada di sana, sulit diatasi karena berkaitan dengan hajat hidup masyarakat Batam. Kalau dipaksakan untuk ditertibkan, maka akan menimbulkan penolakan dari masyarakat yang bertransaksi kebutuhan pokok mereka di sana.
“Dua lokasi yang belum diselesaikan. Pasar senja, pasar kaget tidak bisa diselesaikan, kalau distop akan ribut,” kata Rudi di Alun-alun Engku Putri, Batam Centre, Batam pada Selasa (28/4).
Rudi melanjutkan, keramaian yang ada di dua kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan. Karena jarak antar individu masih sangat rapat dan belum menerapkan imbauan wajib masker dan jaga jarak dari pemerintah.
Meskipun demikian, Rudi mengaku terus mengingatkan masyarakat untuk taat pada imbauan pemerintah. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam terus melakukan patroli hingga ke rumah-rumah warga.
Pembagian sembako untuk membantu meringankan beban masyarakat, diharapkan Rudi bisa membuat masyarakat mulai sadar untuk ikut imbauan yang diberikan. Dengan begitu semua pihak bisa saling membantu mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Batam.
*(Bob/GoWestId)