ADA enam kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di Singapura hingga Sabtu sore (3/10) kemarin. Itu termasuk satu kasus komunitas dan empat kasus impor.
Jumlah ini menjadi jumlah kasus terendah di Singapura sejak 5 Maret, yang melihat lima kasus baru.
Seorang warga Singapura dilaporkan menjadi satu-satunya kasus komunitas yang dilaporkan pada Sabtu (3 Oktober) oleh Kementerian Kesehatan setempat.
Peningkatan terbaru ini membuat jumlah total kasus Singapura menjadi 57.800 kasus.
Kementerian Kesehatan Singapura seperti dilansir dari Straits Times mengatakan pada Sabtu malam bahwa kasus komunitas terdeteksi di bawah pengujian komunitas yang ditingkatkan untuk menguji semua individu berusia 13 tahun ke atas yang didiagnosis dengan infeksi saluran pernapasan akut pada presentasi pertama ke dokter.
Semua kontak dekat yang teridentifikasi dari kasus tersebut telah diisolasi dan ditempatkan di karantina, dan akan diuji pada awal dan akhir periode karantina mereka.
“Kami juga akan melakukan tes serologi untuk kontak rumah tangganya untuk mengetahui apakah dia tertular oleh mereka,” kata Depkes. Barber Point di Rivervale Plaza dan 64 + 4 Foodcourt di sepanjang Loyang Lane termasuk di antara tempat-tempat yang dikunjungi oleh individu tersebut saat dia masih dalam keadaan menular”, begitu pernyataan Kementerian Kesehatan di sana.
Pihak Kementerian juga memberikan daftar lokasi yang dikunjungi pasien infeksius setidaknya selama 30 menit dan waktu mereka mengunjunginya, agar orang – yang berada di tempat itu pada waktu yang sama – memantau kesehatan mereka dengan cermat selama dua minggu sejak tanggal kunjungan mereka.
“Kontak dekat pada kasus-kasus terbaru sudah diberitahu dan tidak perlu menghindari tempat-tempat ini karena akan dibersihkan jika perlu,” begitu kata pihak Kesehatan Singapura.
Pada hari Jumat, dilaporkan ada 10 kasus Covid-19 baru. Angka harian itu juga jadi yang terendah dilaporkan sejak 12 Maret, ketika ada sembilan kasus.
Mereka terdiri dari satu kasus masyarakat pemegang izin kerja, lima kasus impor, dan empat pekerja migran yang tinggal di asrama.
(*/mik)
Sumber : The Straits Times