KOTA Batam dan daerah lain di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sampai saat ini belum menghadirkan crisis centre COVID-19 seperti beberapa daerah lain di Indonesia. Meskipun demikian, masyarakat Kepri khususnya Batam tidak perlu khawatir, sebab Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan instansi terkait telah menghadirkan Tim Gerak Cepat (TGC) yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan crisis centre COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusumarjadi ketika dihubungi pada Sabtu (7/3) mengatakan, TGC ini terdiri atas Dinkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP), rumah sakit dan puskesmas se-Batam.
Pada prosesnya, tim ini melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan COVID-19, mulai dari penanganan pasien dalam pengawasa dan pemantauan, bergerak menggali informasi di masyarakat, melakukan diskusi, koordinasi, dan memberikan informasi seputar COVID-19 di masyarakat.
“Semua kegiatan kita lakukan, kita bahas perkembangan COVID-19 di Batam bagaimana,” kata Didi menjelaskan.
Dengan koordinasi yang dilakukan, penanganan temuan informasi adanya pasien di lapangan bisa langsung dijalankan. Apakah harus diperiksa di dua rumah sakit rujukan COVID-19 yang disiapkan, atau dilakukan observasi di Asrama Haji Batam, Batam Centre.
Untuk diketahui, Sampai saat ini, Kota Batam menjadi daerah dengan jumlah pasien dalam pengawasan COVID-19 di Kepulauan Riau (Kepri) paling banyak. Disusul oleh Kota Tajungpinang, dan Kabupaten Natuna. Sementara Kabupaten Bintan, Lingga, Karimun, dan Anambas masih nihil.
*(Bob/GoWestID)