TANGGAL merah pertama bulan Mei di Indonesia mulai ditetapkan sebagai hari libur nasional pada satu dekade lalu. Pemerintah menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional. Ada sejarah panjang mengenai hari buruh ini.
HARI Buruh Internasional atau disebut juga May Day dibuat untuk memperingati perjuangan bersejarah yang dilakukan oleh pekerja dan gerakan buruh, di banyak negara pada tanggal 1 Mei.
Sebelum abad ke-19, istilah May Day merujuk pada perayaan pergantian musim, ke musim semi (spring) di Amerika Serikat. May Day juga dikenal sebagai Hari Pekerja Internasional untuk merayakan hak-hak buruh dan delapan jam kerja sehari di Amerika Serikat.
Sejarah May Day sebagai hari buruh ini lahir dari sebuah federasi internasional, sebuah kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan yang pada 1 Mei ditetapkan sebagai hari untuk mendukung para pekerja, dalam rangka memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.
Pada abad ke-20, hari libur 1 Mei tersebut mendapat pengesahan resmi dari Uni Soviet, dan juga dirayakan sebagai Hari Solidaritas Buruh Internasional, terutama di beberapa negara Komunis. Namun begitu, Amerika Serikat tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, tapi pada hari Senin pertama bulan September (1 Mei adalah Hari Loyalitas, hari libur resmi tetapi tidak diakui secara luas di Amerika Serikat).
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa alasannya adalah untuk menghindari peringatan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1886, demikian dikutip Office Holidays.
Sejarah singkat Hari Buruh Internasional
Peringatan hari buruh Internasional bermula pada bulan Mei tahun 1886. Pada saat itu, sebanyak 400.000 pekerja di berbagai sektor di Amerika Serikat berdemo menuntut adanya pembatasan jam kerja.
Pada tahun tersebut, jam kerja pekerja mencapai 12 jam sehari atau 7 hari kerja dalam seminggu.
Pekerja menuntut pengurangan jam kerja menjadi selama 8 jam sehari. Pada awalnya, demo tersebut berjalan dengan damai. Namun pada hari ke-3, demo yang berlangsung di Chicago, muncul beberapa kericuhan.
Bersumber dari Encyclopedia Britannica, polisi yang menjaga demo tersebut kemudian melepaskan tembakan ke arah pendemo dan menewaskan beberapa pekerja yang ikut dalam unjuk rasa tersebut. Insiden ini dikenal sebagai peristiwa Kerusuhan Haymarket (Haymarket Riot) yang terjadi pada tanggal 4 Mei 1886 di Chicago, Amerika Serikat.
Peristiwa tersebut kemudian dipilih sebagai simbol perjuangan atas hak-hak para pekerja.
Selain itu, tanggal 1 Mei kemudian ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional. Pada tahun 1892, kebijakan jam kerja 8 jam per hari disahkan di Amerika Serikat. Kebijakan tersebut kemudian diterapkan di banyak perusahaan dan kantor di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Hingga saat ini, para pekerja masih terus berjuang melanjutkan semangat para pekerja dahulu, untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai seorang pekerja. Bahkan tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional di banyak negara di dunia termasuk di Indonesia.
Hari Buruh di Indonesia
Di Indonesia sendiri, baru pada masa reformasi, hari buruh kembali rutin dirayakan di banyak kota, dan mengusung berbagai tuntutan mulai dari kesejahteraan hingga penghapusan sistem alih daya.
BJ Habibie sebagai presiden pertama di reformasi melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh.
Pada 1 Mei 2013, terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional. Dari tahun ke tahun, 1 Mei selalu menjadi ajang buruh untuk menuntut hak-haknya, mulai dari upah yang pembayarannya tertunda, jam kerja dan upah yang layak, hak cuti hamil, hak cuti haid, hingga Tunjangan Hari Raya (THR) yang bisa kita nikmati hingga saat ini.
(sus)