SEBANYAK 500 sapi dan 1.000 kambing telah masuk ke wilayah Batam untuk memenuhi konsumsi daging masyarakat.
“Sapi sudah banyak yang masuk, ada 500 ekor. Kambing sama, sudah boleh masuk. Sekarang masih berjalan, sapi 500, kambing 1.000-an. Tapi mereka (penjual hewan ternak) ambil terus, jalan terus,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Mardanis, melansir berita di Antara.
Ia mengatakan hewan ternak yang masuk ke Kota Batam berasal dari Lampung dengan melalui berbagai pengecekan kesehatan sapi dan kambing yang masuk.
“Sapi yang masuk wajib dicek, sudah vaksin kah, kemudian uji laboratorium Elisa NSP, helosis, anthrax. Kalau tidak lengkap nanti kami tolak. Sistem masuknya pakai rekomendasi dari izin provinsi,” ujar dia.
Kata Mardanis, saat ini pihaknya berkolaborasi dengan Polda Kepri untuk melakukan pengawasan terhadap masuknya hewan ternak ke Kota Batam.
Jika ada hewan ternak yang masuk secara ilegal, maka akan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Lebih lanjut ia menyampaikan untuk kebutuhan sapi pada saat Idul Fitri sekitar 10 hingga 20 ekor.
“Untuk Lebaran/Idul Fitri paling 10 sampai 20 ekor, tapi kambing jarang. Konsumsi kambing 1 hari 30 ekor untuk restoran, akikah, dan acara lainnya,” kata Mardanis.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) bersiap membuka kembali akses masuk hewan kurban ke daerah itu setelah lama ditutup akibat adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri Adi Prihantara mengatakan pembukaan pintu masuk hewan kurban menyusul sebagian besar wilayah di Kepri sudah berada di zona hijau yang artinya terbebas dari kasus PMK.
“Hampir seluruh kabupaten/kota sudah terbebas dari kasus PMK, terkecuali Kota Batam, yang memang perlu terus dilakukan penanganan secara intensif hingga tuntas,” katanya.
(ham)