PENANGAN bencana tanah longsor yang terjadi Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada Selasa (7/3/2023) hingga hari ini masih terkendala karena sinyal telekomunikasi.
Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri, Raja Darmika di Serasan, Natuna, seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/3/2023).
Dia mengungkapkan, tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur masih terkendala dalam berkomunikasi karena tidak tersedianya sinyal atau jaringan internet di lokasi bencana longsor yaitu Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Natuna.
“Salah satu kendala mendasar dalam penanganan korban longsor adalah sinyal,” katanya lagi.
Ia mengumgkapkan dengan tidak adanya sinyal mengakibatkan sulitnya koordinasi dan keterbatasan logistik juga menjadi penyebab penanganan bencana tidak efektif.
“Terkesan lamban, karena sulitnya komunikasi, baik pengumpulan data dan pengelolaan posko pengungsi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Basarnas Natuna juga menyampaikan bahwa kesulitan dalam melaksanakan operasi SAR di Serasan karena tidak adanya sinyal dan jaringan internet.
“Utamanya pada jaringan internet atau sinyal, komunikasi sulit. Selain itu kendala cuaca dan peralatan berat untuk mencari para korban juga turut menjadi kendala,” kata Kepala Basarnas Natuna, Abdul Rahman, di Serasan.
Saat ini, kata dia, sinyal dan jaringan internet hanya tersedia di Kecamatan Serasan Timur. Dari Serasan menuju Serasan Timur akses jalan utama terputus karena material longsor. Meskipun Serasan Timur terdapat sinyal dan jaringan internet, namun terkendala pada listrik karena terputus akibat longsor.
(*/pir)