PLN Batam menggandeng PT Energi Listrik Batam (ELB) untuk meningkatkan kapasitas pembangkit llistrik tenaga gas uap (PLTGU) Tanjung Uncang, dengan daya 2 x 35 megawatt (MW) Simple Cycle Power Plant (SCPP) dan 39 MW Combine Cycle Power Plant (CCPP). Penambahan kapasitas ini bertujuan untuk mperkuat kelistrikan Batam, yang juga menghasilkan efisiensi bagi kedua perusahaan.
Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengatakan penambahan kapasitas pembangkit dilakukan dengan membangun steam turbine generator mulai kuartal III 2023, yang ditargetkan rampung 24 bulan ke depan.
“Sebelumnya, PLTG Tanjung Uncang dengan kapasitas sebesar 2 x 35 MW menunjang kelistrikan sistem Batam sejak 2016 lalu. Melalui kolaborasi ini, nantinya gas buang PLTG akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar steam turbine generator berkapasitas 39 MW sekaligus mengkonversi PLTG tersebut menjadi PLTGU ELB Tanjung Uncang dengan total kapasitas terkontrak sebesar 109 MW,” kata Irwan, Minggu (23/7/2023) di Kantor PLN Batam.
Penambahan kapasitas melalui pembangunan CCPP PT ELB ini dan pemanfaatan gas buang dari SCPP, diyakini akan menambah kapasitas pembangkit dalam sistem. Selain itu, langkah ini dapat membantu upaya pengurangan emisi karbon di Batam-Bintan.
“Hal ini sejalan dengan program pemerintah sekaligus komitmen PLN Batam untuk mendukung transformasi PLN, ini juga dilakukan guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060,” ujarnya lagi.
Sementara itu Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria selaku pemegang saham mayoritas PT ELB mengatakan kolaborasi seluruh pihak penting untuk menghadapi tantangan kebutuhan penyediaan listrik di Batam. Pertumbuhan listrik yang tinggi dan konsep kemandirian penyelengaraan kelistrikan oleh PT PLN Batam menjadi daya tarik tersendiri bagi investor di Batam.
“Tantangan terhadap penyediaan listrik ini tidak sedikit, mulai dari penyediaan bahan bakar gas, prosedur birokrasi dan pembangunan pembangkit yang andal dalam kapasitas yang cukup,” katanya.
Eka menambahkan kerja sama ini juga menjadi titik tolak komitmen antara PLN Batam, ELB dan PT Inti Karya Persada Tekhnik (IKPT) dalam mewujudkan konversi PLTG 70 MW menjadi PLTGU Tanjung Uncang berkapasitas 109 MW. Eka berharap melalui konversi ini dapat menekan pemakaian bahan bakar gas dan menurunkan biaya pokok penyediaan pembangkit.
“Hal ini merupakan suatu langkah konkrit yang ditunjukkan oleh PT PLN Batam dan Medco Power Group dalam melaksanakan konservasi energi dan mendukung program Pemerintah dalam menekan emisi karbon di Indonesia serta mencapai komitmen net zero emission pada tahun 2060,” tutup Eka (leo).