PROVINSI Kepulauan Riau (Kepri) telah diakui sebagai provinsi yang mencatatkan transaksi tertinggi melalui QRIS di Sumatera. Karena capaian tersebut, target transaksi QRIS tahun 2024 dinaikkan jadi 14 juta kali transaksi.
“target tersebut jauh lebih tinggi dibanding provinsi di Sumatera. Alasan kenaikan tersebut karena kenaikan transaksi QRIS di Kepri telah melampaui sasaran target, yakni sebesar 133%. Di Sumatera, Kepri tertinggi. Dari 7 juta targetnya, sudah lebih dari 100%. Makanya, BI Pusat memberikan target 2 kali lipat, karena Kepri dipandang sukses dalam penerapan QRIS,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Suryono usai acara Temu Respon di Hotel BWP Panbil, Jumat (20/10/2023).
Menurut Suryono, ada 3 parameter yang menjadi tolak ukur kenaikan transaksi dengan QRIS, yakni konsumsi rumah tangga yang tinggi, penggunaan mobile banking, serta tingkat inflasi yang rendah. Selain itu, faktor kunjungan wisatawan juga ikut mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS.
“Orang yang tingkat konsumsinya tinggi pasti pakai HP. Dan jika inflasi rendah, maka kemampuan daya beli pasti meningkat, sehingga banyak belanja,” tuturnya.
Dengan maraknya penggunaan QRIS, maka ikut juga membantu upaya BI dalam memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat, dan juga wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kepri.
Ia juga menyebut bahwa QRIS juga bisa digunakan lintas negara, dimana QRIS bisa dipakai di Thailand dan Malaysia. “Dan dalam waktu dekat nanti, implementasi QRIS antar negara dengan Singapura akan terealisasi tahun 2023,” pungkasnya.
(leo)