HARGA cabai setan dalam beberapa pekan terakhir di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melambung tinggi. Bahkan harganya menembus Rp 110 ribu per kilogram (kg).
Tak hanya cabai setan, harga cabai merah keriting dan cabai rawit hijau juga ikut naik. Kenaikannya mencapai Rp 90 per kilogram dari yang biasanya sekitar Rp 80 ribu per kilogram.
“Biasanya harga cabai setan sekitar Rp 60 ribu per kilogram, tapi belakangan sudah naik menjadi Rp110 ribu per kilogram,” kata Rika, seorang pedagang di Pasar Bintan Center, Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Sabtu (11/11/2023).
Dia mengatakan, kenaikan harga cabai tersebut dipicu pasokan yang makin minim dipengaruhi produksi cabai dari daerah penghasil belakangan berkurang akibat gagal panen.
Selain itu, kenaikan juga dipicu akibat tinggi biaya logistik pengiriman cabai dari daerah penghasil ke Tanjungpinang, baik melalui transportasi laut maupun udara.
“Pasokan cabai kita sangat bergantung dari luar daerah, seperti Pulau Jawa hingga Sumatera Barat,” ujar Rika.
Menanggapi hal ini, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, mengatakan telah mencari solusi untuk menstabilkan harga cabai di pasaran.
Salah satunya, kata Hasan, melalui subsidi biaya transportasi pengiriman cabai dari daerah penghasil melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT) Pemko Tanjungpinang. Dengan begitu pasokan dan harga cabai di Tanjungpinang diharapkan aman dan stabil.
Menurut Hasan biaya pengiriman sangat berpengaruh terhadap harga cabai di Tanjungpinang. Pasalnya 99 persen kebutuhan cabai di Tanjungpinang dipasok dari luar daerah yang dikirim melalui kapal laut hinggga pesawat terbang.
“Kita sudah panggil distributor cabai untuk bersama-sama melakukan intervensi terhadap kenaikan harga cabai saat ini, misalnya itu dengan mensubsidi biaya logistik pengirimannya,” ujar Hasan.
(ade)


