KEPALA Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Miftahul Choiri, menyebutkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2022 mengalami peningkatan dari 2,83 persen menjadi 5,01 persen.
“Hal ini sejalan peningkatan mobilitas yang meningkat, ekonomi Kepri pada triwulan II 2022 tumbuh 5,01 persen,” kata Miftahul dalam Capacity Building Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri di Bali, Jumat (21/10/2022) pagi.
Miftahul mengatakan, peningkatan tersebut didukung oleh beberapa hal, di antaranya yaitu dari sisi pengeluaran yang terdiri atas sektor ekspor dan konsumsi rumah tangga.
Kemudian, lanjut Miftahul, dari sisi lapangan usaha didukung oleh aktivitas kegiatan pariwisata, pertambangan dan industri pengolahan.
“Ketiga lapangan usaha ini, mampu menyerap 58,56 persen tenaga kerja. Ketiga lapangan usaha inilah, yang mendorong perbaikan pada beberapa indikator kesejahteraan masyarakat,” ujarnua.
Terkait nilai ekspor Kepri menurut sektor usaha dari Januari hingga Agustus di tahun 2021-2022 mengalami kenaikan.
Hal tersebut dilihat dari sisi migas sebesar 45 persen, pertanian 7 persen, industri pengolahan 30 persen, dan tambang 30 persen. Serta ekspor non-migas dari Januari hingga 2 Agustus 2022 sebesar USD 10,305 miliar.
“Untuk Ekspor non-migas dari Kepri ini sendiri, masih didominasi kelompok mesin atau peralatan listrik, mesin atau pesawat mekanik. Kemudian benda dari besi dan baja dengan negara tujuan ekspor utama yakni Singapura, Amerika Serikat, dan Tiongkok,” kata dia.
Selain itu, dari sisi pariwisata, kunjungan wisatawan ke Kepri pada Juli 2022 mengalami peningkatan yang signifikan dengan persentase mencapai 49,23 persen.
“Jika dibandingkan Juli 2021, jumlah kunjungan wisman ke Kepri juga naik sebesar 49.722,98 persen sebagai akibat makin membaiknya penanganan COVID-19 sehingga berdampak pada industri pariwisata,” kata Miftahul.
Pada Juli 2022, jumlah kunjungan wisman ke Kepri didominasi dari Singapura sebanyak 41.648 kunjungan, lalu Malaysia 11.153 kunjungan, India 5.474 kunjungan.
Kemudian, Tiongkok 2.139 kunjungan, Filipina 1.440 kunjungan, Australia 1.096 kunjungan, Inggris 1.039 kunjungan, Amerika Serikat 1.004 kunjungan, Jepang dan Perancis secara berurutan 821 dan 583 kunjungan.
“Dari 10 negara wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri, tercatat seluruhnya mengalami kenaikan pada Juli 2022 jika dibanding dengan bulan sebelumnya,” ujar dia.
Sementara itu, secara kumulatif Januari-Juli 2022, jumlah kunjungan wisman ke Kepri mencapai 175.388 kunjungan, atau naik 9.606,03 persen, jika dibandingkan dengan periode pada bulan Juli 2021.
“Peningkatan ini setelah dibukanya pintu masuk internasional. Kunjungan wisman kembali meningkat di Kepri terutama di Batam,” demikian Miftahul.
(*)
Sumber: Antara