Kota Kita
BMKG Ingatkan Warga Ancaman Banjir Rob di Bintan dan Tanjungpinang

PRAKIRAWAN Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Miranda Putri, menginformasikan potensi ancaman banjir rob Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Untuk itu, ia meminta kepada warga agar tetap waspada terhadap ancaman banjir rob ini. “Mohon diwaspadai untuk wilayah Pulau Bintan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir bagian utara dan timur terkait potensi terjadinya banjir rob dan gelombang tinggi,” kata Miranda di Tanjungpinang, Sabtu (31/12/2022).
Miranda menjelaskan bahwa banjir rob dapat terjadi saat gelombang laut pasang tinggi. Saat ini, tinggi gelombang laut di Pulau Bintan mencapai 2,5 meter.
Menurut dia masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut, dan juga yang tinggal di sekitar kawasan pesisir perlu mewaspadai gelombang laut yang tinggi tersebut.
“Selain itu juga perlu diwaspadai untuk masyarakat yang ingin berlibur mengunjungi wilayah sekitar pantai,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri, Muhammad Hasbi, juga mengimbau warga untuk tidak membuang sampah di laut dan parit. Saluran drainase yang tersumbat sampah dapat menyebabkan terjadi banjir. Warga dapat secara mandiri membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
Ia juga mengimbau warga untuk mewaspadai air laut yang pasang tinggi disertai dengan gelombang laut yang tinggi. Banjir rob disebabkan air laut yang lebih tinggi dari badan jalan.
“Beberapa tahun lalu pernah terjadi banjir rob. Kami minta warga mewaspadainya,” katanya.
Hasbi mengemukakan sejumlah kawasan di Natuna dan Tambelan terjadi banjir rob akibat air laut pasang tinggi yang disertai gelombang laut yang tinggi pula. Pemerintah daerah memberikan bantuan kepada korban bencana tersebut.
“Bantuan dari Pemprov Kepri menyebar di seluruh kabupaten dan kota sehingga ketika dibutuhkan dapat langsung diberikan kepada para korban,” demikian Muhammad Hasbi. (*/pir)
Sumber: Antara