Hubungi kami di

Kota Kita

BPS: Indeks Pembangunan Manusia Kepri Meningkat 0,88 Persen

Terbit

|

Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus. F. Dok reportindonesia.com

KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Darwis Sitorus, menyebutkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Kepri pada tahun 2022 meningkat 0,67 poin atau 0,88 persen menjadi 76,46 dari 75,79 pada 2021.

“Dimensi penyusun indeks pembangunan manusia (IPM) yang meliputi umur panjang dan hidup sehat, serta tingkat pengetahuan semuanya meningkat di wilayah Kepri,” kata Darwis di Tanjungpinang, Rabu (16/11/2022).

BPS Kepri mencatat adanya peningkatan dalam indikator umur panjang dan hidup sehat. Umur harapan hidup saat lahir di Kepri tercatat 70,50 pada 2022, yang menunjukkan bayi yang lahir pada 2022 punya harapan bisa hidup sampai 70,50 tahun atau 0,38 tahun lebih lama dibandingkan dengan bayi yang lahir pada 2021.

Indikator dimensi pengetahuan yang terdiri atas harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS) juga meningkat di Kepulauan Riau.

BACA JUGA :  Ombudsman Kepri Desak Pemkab Bintan Bayar Ganti Rugi Lahan Rp 5 Miliar

Pada 2022, HLS di Kepulauan Riau mencapai 12,99. Angka itu menunjukkan penduduk yang berusia tujuh tahun pada 2022 memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,99 tahun atau setara dengan waktu yang dibutuhkan untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat diploma I.

“Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2021,” kata Darwis.

Rata-rata lama sekolah penduduk yang berusia 25 tahun ke atas pada 2022 juga meningkat 0,19 tahun dari tahun sebelumnya menjadi 10,37 tahun di Kepulauan Riau.

Dalam hal standar hidup layak, menurut data BPS pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan di Kepri pada 2022 sebesar Rp 14.469.000 atau meningkat Rp 347 ribu dibandingkan pada tahun 2021.

Darwis mengatakan bahwa tren peningkatan IPM di Kepri selama kurun 2010 hingga 2022 sejalan dengan peningkatan IPM nasional. “Sejak tahun 2010 itu pula IPM Kepri berstatus tinggi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Insentif Guru di Daerah Terpencil Kepri Dianggarkan Pada 2023

Menurut dia, Kepri mempertahankan IPM di urutan keempat setelah DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kalimantan Timur, serta menempati posisi pertama di wilayah Sumatra.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan peningkatan IPM tahun 2022 merupakan hasil kerja bersama semua komponen di Kepri.

“Ini hasil kerja nyata semua pihak yang ikut berkontribusi melawan pandemi. Pemulihan ekonomi kita juga memainkan peranan penting dalam mewujudkan hal ini,” katanya.

Dia optimistis Kepri selanjutnya bisa mencapai IPM di atas 80 atau sangat tinggi seperti DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Guna mencapai target tersebut, kata Ansar, pemerintah provinsi akan meningkatkan upaya promosi kesehatan, pemerataan pendidikan, dan pemulihan ekonomi.

“Mari sama-sama kita usahakan dan wujudkan,” ajak Ansar.

(*)

Sumber: Antara

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook