KANTOR Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berupaya mencegah dan menanggulangi pernikahan dini dan masalah stunting di kalangan remaja usia sekolah.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap angka perceraian di Indonesia yang masih tinggi, yakni mencapai 21 %.
Kepala Kanwil Kemenag Kepri, Mahbub Daryanto, mengatakan fenomena pernikahan dini sering kali berakar pada pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan dari orang tua.
Untuk itu, kata dia, melalui pelatihan ini, fasilitator BRUS akan mampu menjadi agen perubahan yang efektif dalam mengedukasi remaja usia sekolah mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan, memahami hak-hak mereka, dan membuat pilihan yang tepat untuk masa depan mereka.
“Saya berterima kasih kepada Subdit Keluarga Sakinah mengadakan program nasional ini. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Kemenag dalam mencegah dua permasalahan nasional, yaitu pernikahan anak dan stunting,” kata Mahbub, Jumat (19/5/2023).
“Dengan menekankan pentingnya pendidikan, kita berharap agar anak-anak kita mampu menyelesaikan wajib belajar 12 tahun dan bahkan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,” sambungnya.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Golden View Batam mulai 19 hingga 22 Mei 2023. Sebanyak 60 peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Bimas Islam, Penghulu, dan Penyuluh Kabupaten/Kota se-Kepri turut mengikuti kegiatan ini.
Para peserta akan mendapatkan materi dan pembekalan terkait strategi motivasi, pendekatan efektif dalam memberikan bimbingan kepada remaja usia sekolah, serta upaya-upaya pencegahan pernikahan dini melalui edukasi.
“Dengan melibatkan para penghulu dan penyuluh, diharapkan upaya ini dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas, berkarakter dan berdaya saing,” harapnya.
(*/pir)