Dunia
Cuaca Panas Ekstrem di India, 25 Orang Tewas
“Kematian ini diduga karena gelombang panas atau heat stroke,” ujar seorang pejabat kesehatan Maharashtra, Pradeep Awate, pada Rabu (4/5/2022), seperti dikutip Reuters.

NEGARA bagian di barat India, Maharashtra, melaporkan sedikitnya 25 tewas akibat gelombang panas ekstrem sejak akhir Maret lalu. Angka ini merupakan jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Diyakini ada sejumlah korban di daerah lain dalam negara yang meninggal diduga imbas cuaca “neraka” yang mencapai 40 hingga 45 derajat Celsius.
“Kematian ini diduga karena gelombang panas atau heat stroke,” ujar seorang pejabat kesehatan Maharashtra, Pradeep Awate, pada Rabu (4/5/2022), seperti dikutip Reuters.
Jumlah kematian itu merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir. Mayoritas warga yang meninggal dunia hidup di pedesaan.
Kematian juga terjadi di negara bagian Odisha. Pejabat setempat melaporkan, laki-laki berusia 64 tahun meninggal gegara gelombang panas pada 25 April lalu. Selain itu, ribuan orang juga menerima perawatan medis.
Gelombang panas terparah di Odisha menerjang distrik Subarnapur, di mana suhu udara mencapai 43,2 derajat celsius.
“Itu panas banget. Kipas angin, pendingin udara, tak berpengaruh,” kata salah satu penduduk Subarnapur, Mohana Mahakur.
India tengah mengalami cuaca “neraka” dengan suhu 40 dan 45 derajat Celsius selama dua bulan terakhir. Cuaca ekstrem ini diduga dipicu perubahan iklim hingga efek gas rumah kaca.
Namun, Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi memastikan bahwa kondisi ini tak membawa pengaruh signifikan terhadap warga negara Indonesia di sana.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com