DINAS Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan seluruh siswa SMA/SMK yang menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen wajib menerapkan protokol kesehatan (Protkes) secara ketat, seiring meningkatnya kasus aktif Covid-19 di wilayah Provinsi Kepri.
Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Disdik Provinsi Kepri, Darson. Menurut dia, saat ini kecenderungan kasus aktif Covid-19 di Kepri terus meningkat, sehingga sekolah wajib menerapkan protkes ketat.
“Kami tidak ingin muncul klaster baru di kelas atau di sekolah akibat tidak disiplin protokol kesehatan. Jika terjadi, tentu mengganggu proses pembelajaran,” kata Darson di Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Jumat (22/7/2022).
Dia mengungkapkan, saat ini sejumlah siswa mulai abai menerapkan protokol kesehatan mengenakan masker, terutama saat beraktivitas di luar sekolah.
Seharusnya, katanya, hal tersebut tidak terjadi karena saat ini seluruh elemen masyarakat dan pemerintah sedang menekan penularan Covid-19.
“Jangan sampai kita membawa penyakit itu ke sekolah,” ujar mantan Kepala Sekolah SMAN 4 Tanjungpinang itu.
Ia mengemukakan kebijakan pembelajaran di dalam kelas melalui sistem tatap muka diberikan pemerintah di masa pandemi Covid-19 dengan berbagai pertimbangan.
Ia menjelaskan peningkatan kualitas pendidikan di masa pandemi harus sejalan dengan penerapan protkes sehingga dapat menekan kasus aktif Covid-19.
Cara menekan kasus penularan Covid-19, kata Darson, membiasakan diri untuk menggunakan masker, baik di dalam ruang kelas maupun saat berinteraksi di luar ruang kelas.
“Potensi penularan Covid-19 di sekolah atau ruang kelas cukup besar karena ramai, ada siswa, guru, dan staf,” ujarnya.
“Kalau satu orang saja yang tertular Covid-19 kemudian ke sekolah, potensial banyak yang tertular. Sebaiknya, siswa yang demam, batuk dan flu atau memiliki gejala umum lainnya, sebaiknya istirahat di rumah sampai sembuh,” sambungnya.
Darson menjelaskan jumlah SMAN di Kepri 96 unit, paling banyak di Batam, sedangkan SMKN 36 unit. Tahun ajaran baru sudah dilaksanakan mulai 11 Juli 2022, sedangkan efektivitas belajar baru dilaksanakan tiga hari lalu.
Sejauh ini, menurut dia, seluruh sekolah telah menyiapkan fasilitas tambahan yang menunjang protkes, seperti sarana mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun.
Pihak sekolah juga tidak membenarkan siswa yang tidak menggunakan masker masuk ruang kelas.
“Kehidupan masyarakat sejak awal tahun 2022 perlahan-lahan mulai normal. Saya yakin guru dan siswa dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan prokes,” tuturnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan penerapan PTM tingkat SMA dan sederajat selama ini tidak menimbulkan permasalahan karena siswa yang berusia remaja dan beranjak dewasa tidak sulit mendapatkan pemahaman terkait dengan upaya antisipasi penularan Covid-19.
Upaya antisipasi penularan Covid-19 yang perlu dioptimalkan di Sekolah Dasar atau sederajat di mana guru dan para orang tua harus mengawasi putra dan putrinya agar disiplin menerapkan protkes.
Saat ini, jumlah kasus aktif di Kepri sebanyak 41 orang. “Mudah-mudahan tidak pernah ada kasus Covid-19 di sekolah,” katanya.
(*)