Uang
Dua Perusahaan dari Amerika dan China Segera Investasi Rp 2,7 Triliun di Batam

DUA perusahaan besar dari dua negara adidaya yakni Amerika dan China akan segera berinvestasi di Batam, medio November mendatang. Total investasi kedua perusahaan tersebut mencapai Rp 2,7 triliun dan akan merekrut tenaga kerja sekitar 1.500 orang.
“Dua perusahaan tersebut yakni PT Qspac Los Angeles Industri dari Amerika dan PT Apollo Solar Indonesia dari China,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Achmar Makruf Maulana, Senin (12/9).
Makruf mengatakan bahwa kedua perusahaan ini tertarik berinvestasi di Batam, karena program Batam Bintan Karimun (BBK) Murah yang ditawarkan Kadin Kepri. “BBK Murah ini kan sudah kita tawarkan pada saat tingginya Covid-19 di dunia. Dan sekarang sudah mulai terlihat hasilnya,” katanya.
Rencananya, kedua perusahaan ini akan beroperasi di Kawasan Wiraraja Indonesia yang berlokasi di Punggur, Nongsa.
Ada 10 gedung yang akan digunakan untuk perusahan tersebut. “Untuk 10 gedung yang tengah tahap pembangunan akan kami gunakan sebagai sarana produksi kami di beberapa bidang industri. Untuk masing-masing gedung, ukurannya 1 hektar, jadi totalnya 10 hektar secara keseluruhan. Saat ini kami sudah melakukan ekspansi bisnis ke industri baru terbarukan, stretch film, dan alat-alat kesehatan,” ungkapnya lagi.
Kedua perusahaan ini berorientasi ekspor menuju negara-negara Amerika Latin dan Jepang.
BBK Murah akan tetap menjadi modal Kadin untuk menarik investor. “BBK Murah itu sudah terbukti mendatangkan investor, makanya ini akan tetap kita tawarkan ke investor lain,” tegasnya.
“Kita fokus bagaimana menciptakan lapangan kerja di Kepri, khususnya di Batam ini. Kalau semakin banyak investor masuk maka dipastikan akan semakin banyak tenaga kerja yang diserap,” tambahnya.
Terkait masalah tenaga kerja, penanam modal asing (PMA) tersebut akan menggandeng masyarakat tempatan untuk bisa bekerja. Tentunya, dengan kriteria yang sesuai dengan perusaan tersebut.
“Kita berharap warga tempatanlah yang paling utama untuk kita berdayakan. Jadi bagi lulusan perguruan tinggi Kepri yang ingin berkakir bersama kami, khususnya masyarakat Batam, itu yang kami utamakan,” tambahnya.
Menurut Makruf, peluncuran kedua perusahaan ini akan digelar pada November atau Desember mendatang. “Kalau tidak ada halangan, mungkin Pak Menko yang akan langsung meresmikan,” ungkapnya.
Ia berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah, agar sejalan dalam hal mengembangkan investasi. Pemda harus memberikan relaksasi kepada pengusaha agar dunia usaha kembali bergairah, misalnya birokrasi perizinan yang dinilai masih belum sesuai ekspektasi.
“Kami berharap perizinan itu lebih fleksibel, murah, cepat dan mudah. Jadi calon investor akan lebih tertarik untuk datang ke Batam atau ke Kepri pada khususnya. Demikian halnya dengan sejumlah pajak yang masih memberatkan dunia usaha,” harapnya (leo).