Dunia
FBI Gerebek Rumah Mantan Presiden AS Donald Trump

BIRO Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menggerebek rumah mantan Presiden AS, Donald Trump, di resor Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, pada Senin (8/8/2022) malam waktu setempat.
Trump menyampaikan, kediamannya saat itu dikepung, digerebek, dan ditempati oleh sekelompok besar agen FBI yang tidak diberitahukan terlebih dahulu. “Mereka bahkan membobol brankas saya!” ujar Trump dilansir CNBC, Selasa (9/8/2022).
Sementara sumber CNN menyebutkan penggerebekan dilakukan untuk menggeledah dokumen kepresidenan termasuk dokumen rahasia yang diduga dibawa ke rumah itu.
Penggeledahan tersebut merupakan eskalasi serius dari fokus penegakan hukum pada Trump. Kedatangan FBI ke rumah Trump terkait penyelidikan Departemen Kehakiman tentang apakah ada aturan yang dilanggar ketika 15 kotak catatan Gedung Putih disimpan di rumahnya.
Untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan, penyelidik harus menunjukkan kepada hakim bahwa ada kemungkinan alasan untuk meyakini bahwa suatu kejahatan telah dilakukan dan bahwa mungkin ada bukti yang terkait dengan kejahatan tersebut di lokasi yang mereka targetkan.
“Jika rumah Anda digeledah oleh FBI, Anda berada dalam masalah besar,” kata mantan Jaksa Federal Renato Mariott.
Sementara itu, FBI dan Departemen Kehakiman menolak berkomentar. Lebih lanjut, ada beberapa penyelidikan aktif di tingkat negara bagian dan federal terkait dengan Donald Trump, bisnisnya, dan keluarganya.
Departemen Kehakiman dilaporkan sedang menyelidiki peristiwa yang mengarah ke kerusuhan 6 Januari 2021, ketika para pendukung Trump menyerbu Capitol dan menunda konfirmasi kemenangan Electoral College Presiden AS Joe Biden oleh Kongres.
Trump yang musim panas di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, tidak berada di Mar-a-Lago pada saat penggerebekan. Trump meninggalkan Trump Tower di New York City pada Senin malam tanpa menjawab pertanyaan.
“Dia sama terkejutnya dengan siapa pun,” kata Lara Trump, menantu mantan presiden itu.
Dia juga menambahkan, semua orang telah bekerja sama dengan FBI sehubungan dengan dokumen yang dipertanyakan.
“Mereka takut dia akan mengumumkan suatu hari nanti bahwa dia mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024, dan ini adalah cara yang sangat nyaman untuk melemparkan sedikit lebih banyak lumpur pada Donald Trump, seolah-olah mereka belum melakukan cukup banyak,” klaim Lara Trump.
Penggerebekan itu terjadi beberapa jam setelah Politico melaporkan bahwa pengacara John Rowley, mantan jaksa federal, sekarang mewakili Trump dalam pembicaraan dengan DOJ tentang masalah hak istimewa eksekutif terkait dengan penyelidikan departemen terhadap kerusuhan 6 Januari di Capitol.
Ketertarikan terhadap perihal ini pun kembali muncul ketika Axios menerbitkan foto yang katanya menguatkan laporan sebelumnya bahwa Donald Trump diyakini telah membuang kertas ke toilet Gedung Putih.
“Mantan presiden Amerika Serikat tidak menangani dokumen rahasia dengan benar,” kata mantan sekretaris pers Trump Stephanie Grisham.
“Saya melihat dia memeriksa dokumen, membuang beberapa, merobek beberapa dan memasukkan beberapa ke dalam sakunya,” tambahnya.
(*)
Sumber: detik.com