FESTIVAL Bahari yang digelar di Kepulauan Riau dan merupakan bagian dari ‘Rangkaian Sail Karimata 2016″ memecahkan rekor. Saat ini ada 113 yacht yang bersandar di sejumlah lokasi di perairan Kepri. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada “Sail Bunaken 2009” yang menghadirkan 56 yacht atau perahu pesiar.
Festival Bahari Kepri yang berlangsung sejak awal pekan lalu, sukses menarik perhatian wisatawan dan para yachters. Mereka sudah berdatangan sejak awal pekan dan telah beberapa hari berwisata di perairan Kepri.
Selama berada di Kepri, para yachter mengikuti aneka kegiatan, seperti seminar ekowisata bahari, pameran budaya, pawai budaya Kepri, dan berbagai atraksi lain. Pawai budaya yang dipusatkan di gedung daerah diikuti oleh ratusan talent dari tujuh kabupaten/kota se- Kepri. Mereka menonjolkan keunggulan tiap daerah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubenur Kepri Nurdin Basirun, Sekdaprov HTS Arief Fadillah juga menyempatkan diri menyapa sejumlah yatcher yang sedang berlabuh di laut Tanjungpinang pada Sabtu (29/10) siang.
Dilansir laman kepriprov.go.id, mereka menggunakan speedboat. Menteri Arief dan Gubernur Nurdin beserta rombongan mendekati beberapa yatcher atau kapal layar.
Mereka menyapa kapten dan peserta yang menyemarakan Festival Bahari Kepri (FBK) Sail Selat Karimata 2016.

Lomba Jong dan Sampan Layar
Sebanyak 345 peserta mengikuti Lomba Perahu Jong dan Sampan Layar dalam rangkaian Festival Bahari Kepri (FBK). Gubernur Kepri Nurdin Basirun melepas para peserta di Anjung Cahaya, Tanjungpinang, Sabtu (29/10) pagi.
Setelah dilepas, mereka mengitari Pulau Penyengat. Peserta yang mengikuti babak penyisihan ini terdiri dari 345 peserta yang berasal dari berbagai kawasan di Kepri. Masing-masing lomba di bagi dalam beberapa saf, saf 12 jumlah peserta nya 12, saf 9 berjumlah 9 peserta, saf 7 berjumlah 7 peserta, saf 5 berjumlah 5 peserta dan saf 3 berjumlah 3 peserta.
Di tengah acara lomba berlangsung hujan dan angin mulai berdatangan. Gubernur Nurdin meninjau langsung tempat lokasi perlombaan di perairan Pulau Penyengat menggunakan kapal pompong.

Menurut Nurdin, tanpa remote kontrol, tanpa kecanggihan internet, masyarakat kelautan di Kepri sudah bisa mengendalikan perjalanan perahu jong dari satu titik ke titik lainnya.
“Teknologinya ada di sini,” kata Nurdin dilansir kepriprov.go.id sambil menunjuk hatinya.
Usai lomba, para peserta langsung disambut Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bahkan Menteri ikut menyerahkan piala kepada para pemenang. ***