KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI sedang menyelidiki 33 pasien yang yang diduga berkaitan dengan hepatitis akut misterius. Sebab, pukuhan pasien tersebut mengalami gejala serupa seperti infeksi yang dilaporkan.
Namun, menurut Juru bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril, setelah ditelusuri lebih lanjut, 19 di antaranya masuk kategori discarded, sehingga total diduga kasus hepatitis akut berjumlah 14 pasien.
Syahril mengatakan, kategori discarded menurut definisi operasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diartikan tak berkaitan dengan hepatitis akut misterius dikarenakan infeksi penyebab gejala hepatitis pada pasien diketahui.
Misalnya, pasien ternyata mengidap hepatitis jenis A, B, C, D, atau E, bisa pula disebabkan infeksi lain seperti demam berdarah dengue (DBD) atau bakteri.
“Per tanggal 22 Februari itu ada 14 dugaan kasus hepatitis akut, satu di antaranya probable. Yang 13 adalah case pending, pending klasifikasi ini satu kasus dugaan yang kita masih menunggu hasil pemeriksaan yang akan mengarah ke sana,” terang Syahril dalam konferensi pers Kominfo, Senin (23/5/2022).
Berikut sebaran 14 kasus diduga hepatitis akut misterius di Indonesia:
– Sumatra Barat
1 pending klasifikasi
– DKI Jakarta
1 probable
4 pending klasifikasi
14 discarded
– Daerah Istimewa Yogyakarta
1 pending klasifikasi
– Bali
2 pending klasifikasi
– NTB
1 pending klasifikasi
– Jawa Timur
2 pending klasifikasi
2 discarded
– Bangka Belitung
1 pending klasifikasi
– Jambi
1 pending klasifikasi
– Sumatra Utara
1 discarded
– Kalimantan Timur
1 discarded
Data di atas disebut Kemenkes RI dapat berubah seiring dengan hasil penelusuran epidemiologi terbaru.
(*)
sumber: detik.com