GERAKAN Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diluncurkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Senin (22/8) di Tanjung Pinang. Tujuan GNPIP ini untuk merespon peningkatan inflasi pangan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di Kepri. Adapun fokus dari gerakan ini yakni peningkatan produksi pangan, perluasan kerja sama antar daerah dan stabilisasi harga pangan.
Sebagai langkah awal peningkatan produksi pangan, penandatanganan kerja sama pun dilakukan antara Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri dan Tim Penggerak PKK Kepri. “Ini terkait pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya komoditas pangan. Kegiatan tersebut mencakup penyediaan bibit tanaman cabai merah, pupuk dan pelaksanaan pelatihan,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi.
BI Kepri bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri telah mempersiapkan paket bibit tanaman cabai merah berikut pupuk sebanyak 25 ribu paket. Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan serta BPTP Kepri akan memberikan dukungan informasi kelompok pelaksana, dan memberikan pelatihan budidaya cabai termasuk pendampingan.
“Melalui kegiatan tersebut, diharapkan akan memperkuat penyediaan bahan pangan segar dari pekarangan dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Kami jgua terus memperluas lahan tanaman pangan di Kepri melalui pembinaan kelompok tani dan replikasi teknik budidaya proliga,” paparnya.
Selanjutnya, untuk memperkuat ketersediaan pasokan bahan pangan, Koperasi Kelompok Tani Sukses Bersama (KTSBB) Batam menandatangani 2 kerja sama dengan Koperasi Plasma Agri Kundur Karimun dan Kelompok Juli Tani Deli Serdang Sumut. “Melalui kerja sama tersebut, kami berharap kontinuitas pasokan pangan khususnya cabai merah ke Kepri semakin meningkat dengan rantai distribusi lebih efisien,” jelasnya.
Pelaksanaan GNPIP di Kepri merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden pada Rakornas Pengendalian Inflasi Nasional, 18 Agustus lalu. “Arahan Presiden yakni memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga, tingkatkan ketahanan pangan untuk dukung daya beli dan pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya (leo).