Hubungi kami di

Uang

Pemerintah Bebaskan Syarat Antigen dan PCR untuk Perjalanan Domestik Dorong Penguatan Rupiah

Terbit

|

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pagi ini, Selasa (8/3/2022). F. Dok. tirto.id 

KEBIJAKAN pemerintah membebaskan syarat tes antigen dan PCR untuk perjalanan domestik baik transportasi udara, darat, dan laut memberikan dampak positif terhadap nilai tukar rupiah.

Pada perdagangan spot pagi ini, Selasa (8/3/2022), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.393,5 per dolar AS, naik 21 poin atau 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp 14.414,5 per dolar AS.

Sementara, mayoritas mata uang di Asia terpantau merah pagi ini. Tercatat, dolar Singapura minus 0,01 persen, won Korea Selatan minus 0,4 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, yen Jepang minus 0,11 persen, dan baht Thailand minus 0,07 persen.

BACA JUGA :  DPRD Sayangkan Tidak Dilibatkan Dalam Penyusunan Anggaran Penanganan Covid-19 Kota Batam

Lalu, peso Filipina naik 0,17 persen, dolar Hong Kong stagnan, dan yuan China menguat 0,12 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju menguat pagi ini. Terpantau, poundsterling Inggris naik 0,1 persen, dan euro Eropa bertambah 0,08 persen, dolar Kanada naik 0,07 persen, dan dolar Australia menguat 0,3 persen. Sedangkan franc Swiss minus 0,05 persen.

Meski rupiah menunjukkan penguatan pagi ini, namun Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, memprediksi nilai tukar rupiah bakal keok hari ini karena sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko pagi ini. Salah satunya, invasi Rusia ke Ukraina masih belum usai.

Ia menilai potensi pelemahan rupiah berada dalam kisaran Rp 14.380 per dolar AS-Rp 14.450 per dolar AS.

BACA JUGA :  Kepri Bertambah 5 Kasus Positif Covid-19, 1 Pasien Sembuh

Ia menjelaskan bahwa pasar juga mewaspadai kenaikan inflasi yang tinggi karena naiknya harga komoditas akibat potensi gangguan pasokan dari Rusia dan Ukraina. Hal ini mendorong para pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti dolar AS dan Emas.

“Kenaikan inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi ke depan dan tentunya ini akan menekan pertumbuhan aset berisiko,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, ia menilai sikap pemerintah membebaskan tes PCR dan antigen untuk mereka yang sudah divaksin mendukung penguatan rupiah.

(*)

sumber: CNNIndonesia.com

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]