PENGELOLA Bandara Hang Nadim Batam, PT Bandara Internasional Batam (BIB) menjalin kerja sama dengan Pangkalan TNI AU Hang Nadim Batam, Senin (5/9) lalu. Kerja sama ini terkait pengamanan objek vital nasional di bandara tersebut.
“Saya berharap, kerja sama antar kedua pihak bisa membawa perubahan dan perbaikan, khususnya dalam hal kebersihan dan ketertiban masyarakat,” kata Direktur Utama PT BIB, Pikri Ilham Kurniansyah, Rabu (7/9).
Salah satunya termasuk dalam menggunakan fasilitas bandara, terutama tentang lalu lintas di area keberangkatan dan kedatangan.
Pikri megatakan, di awal kedatangannya bertugas di Bandara Hang Nadim, ia kerap melihat masyarakat yang kurang menjaga kebersihan bandara.
“Saya lihat, masyarakat pengguna fasilitas bandara kadang membuang sampah atau puntung rokok tidak pada tempatnya,” kata dia.
Selain itu, ia juga kerap kali menemukan para penjemput memarkirkan kendaraan tidak sesuai dengan aturan yang ada.
“Sehingga menimbulkan kemacetan terutama di area kedatangan bila lebih dari satu penerbangan yang landing,” kata Pikri.
Pikri menambahkan, pihaknya sudah menyediakan area parkir yang luas. Ia meminta para pengunjung memanfaatkannya dengan baik.
“Kami menyadari bahwa tugas dan peran rekan-rekan dari Lanud sangatlah berat. Pasti terjadi gesekan-gesekan dengan masyarakat. Kami berharap masyarakat dapat memahami kebijakan yang telah kami delegasikan kepada rekan-rekan TNI AU yang bekerja di lapangan,” kata dia.
Sementara itu, dalam perjanjian kerja sama antar kedua pihak, salah satunya menyebutkan kewenangan Petugas Pam Bandara menjaga wilayah Landside dan Airside.
Landside atau sisi darat bandara merupakan sisi luar bangunan terminal, terbuka untuk umum (public area) dan di dalam bangunan terminal yang terbatas untuk umum
Senada yang disampaikan pihak PT BIB, Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Hang Nadim, Letkol Pnb Iwan Setiawan, mengatakan, kerja sama ini salah satunya didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.
“Dalam pelayanan kepada masyarakat tentunya kami sudah memerintahkan kepada anggota di lapangan untuk selalu mengedepankan perlakuan secara humanis dan selalu berkoordinasi,” kata Iwan.
Pihaknya butuh waktu dan perlu proses untuk merubah perilaku masyarakat yang tidak taat dalam membuang sampah.
“Bila kita ada kemauan, semua bisa merubah tatanan yang kurang tepat menjadi kebiasaan yang lebih baik,” tutupnya (leo).