BADAN Pengusahaan (BP) Batam menjadikan 4 sektor industri menjadi fokus utama rencana kerja pada tahun 2023, yakni industri manufaktur, jasa, pariwisata dan logistik. Tujuannya yakni untuk mendukung pemulihan dunia industri, pariwisata serta ekonomi Batam.
Saat melakukan konsinyering rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (31/8), Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto mengatakan bahwa misi tersebut untuk mendukung rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2023 dalam meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan, mengurangi kesenjangan dan menjami pemerataan ekonomi.
“Dengan program strategis rencana kerja dan anggaran BP Batam, kami berharap mendapat dukungan penuh dari Komisi VI, hingga rapat paripurna. Batam saat ini terus berbenah, dimana BP Batam terus melakukan pembangunan infrastruktur, agar target pemulihan ekonomi, industri dan wisata dapat tercapai,” paparnya.
Sementara itu, rencana kerja anggaran (RKA) BP Batam akan sesuai pagu RAPBN BP Batam tahun anggaran 2023. Adapun 2 outline yang ikut dipaparkan yakni sektor prioritas pengembangan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) tahun 2022-2024.
Selanjutnya, Komisi VI DPR RI menyampaikan beberapa masukan dan harapan untuk perkembangan Batam, agar menjadi destinasi pariwisata yang nyaman dan menjadi pilihan utama wisatawan.
Selain destinasi pariwisata, penyerapan tenaga kerja juga tak luput dari pandangan Komisi VI DPR RI. Sebagai basis industri, DPR berharap Batam dapat terus meningkatkan investasi yang menyerap tenaga kerja, sehingga mengurangi tingkat pengangguran.
Adapun hasil putusan atau perubahan pagu anggaran BP Batam tahun 2023 beserta rincian program kerja, akan ditetapkan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI pada agenda selanjutnya (leo).